31 Januari 1926, Kisah Berdirinya Nahdlatul Ulama dan Perjuangan Era Kolonial
Reporter
Tempo.co
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 31 Januari 2022 19:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Nahdlatul Ulama adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia dan dunia. Diperkirakan NU memiliki anggota lebih dari 90 juta jiwa.
Sebagai suatu organisasi kemasyarakatan disingkat ormas, NU tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tetapi juga banyak bergerak dalam bidang-bidang sosial dan pendidikan.
Nahdlatul Ulama didirkan pada 31 Januari 1926 dan hari ini NU sedang merayakan milad yang ke-96.
Namun, sudah tahukah Anda bagaimana sejarah di balik pendirian NU yang bermula di era kolonial Belanda?
Mengutip dari laman resmi milik NU, pendirian NU tidak bisa dilepaskan dari tiga sosok penting, yaitu santri As’ad (KHR As’ad Syamsul Arifin Situbondo), Kiai Hasyim Asy’ari (Hasyim Asyari), dan KH Cholil Bangkalan.
Saat itu, setibanya di Tebuireng, santri As’ad menyampaikan tasbih yang dikalungkan oleh dirinya dan mempersilakan kepada KH Hasyim Asy’ari untuk mengambilnya sendiri dari leher As’ad. As’ad tidak bermaksud untuk tidak mengambilkannya untuk KH Hasyim Asy’ari, tetapi karena As’ad tidak ingin menyentuh tasbih sebagai amanah dari KH Cholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy’ari.
Oleh karena itu, tasbih yang dibawa oleh As’ad tidak tersentuh tangan As’ad selama berjalan kaki dari Bangkalan menuju Tebuireng.
Dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU karangan Choirul Anam disebutkan bahwa tasbih yang dibawa As’ad dari Bangkalan ke Tebuireng adalah sebuah tanda atau petunjuk di antara banyakanya petunjuk tentang berdirinya NU.
Pada akhir 1925. As’ad kembali diutus oleh Mbah Cholil untuk mengantarkan lagi seuntai tasbih yang lengkap dengan bacaan Asmaul Husna ke tempat yang sama dan ditujukan kepada Mbah Hasyim.
Sebelumnya, pada akhir 1924, As’ad diminta oleh Mbah Cholil untuk mengantar sebuah tongkat ke Tebuireng. Tongkat yang dibawa oleh As’ad disertai juga dengan seperangkat ayat Al-Quran Surat Thaha ayat 17-23 yang bercerita tentang Mukjizat Nabi Musa as.
Selanjutnya : Pada 1924, KH Abdul Wahab Chasbullah menggagas pendirian Jam'iyyah...