BNPT Bilang Generasi Muda Bisa Terpapar Terorisme Hanya dalam 5 Menit

Editor

Amirullah

Rabu, 26 Januari 2022 21:16 WIB

Seorang narapidana tindak pidana terorisme bendera Merah Putih saat ikrar setia kepada NKRI di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 November 2021. Sebanyak 34 narapidana teroris menyatakan ikrar setia kepada NKRI. ANTARA/Humas Ditjenpas

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Polisi Ahmad Nurwakhid menjelaskan kelompok radikal menyasar anak muda dengan membanjiri narasi intoleransi yang berujung pada tindakan kekerasan dan teror. Mahasiswa dan generasi muda disebutnya termasuk dalam kategori kelompok rentan terpapar paham radikal terorisme.

Menurutnya, mahasiswa berpotensi terpapar paham radikal terorisme, terutama generasi milenial dan generasi Z. "Karena mereka ini kan masih tumbuh dan berkembang, nilai wawasan kebangsaannya masih proses pematangan, mereka senang hal-hal baru, tantangan baru," ujar dia dalam keterangannya, Rabu, 26 Januari 2022.

Nurwakhid, menjelaskan sikap eksklusif dan intoleran adalah watak dasar dari radikalisme yang menjiwai semua aksi terorisme. Semua pelaku teror pasti berpaham radikal, meskipun tidak semua individu atau kelompok yang berpaham radikal serta merta akan menjadi teroris.

Nurwakhid juga sempat melakukan pretest potensi radikalisasi dalam waktu lima menit kepada mahasiswa. Ia memberikan pertanyaan yang seringkali digunakan kelompok radikal dalam mendoktrin generasi muda, misalnya dikotomi hukum negara dan agama.

Dari simulasi tersebut didapati ada mahasiswa yang memiliki pemahaman takfiri. Menyikapi hal itu, mantan Kabagbanops Densus 88 Polri ini berpendapat bahwa mahasiswa sangat rentan disusupi paham radikal karena masih memiliki kontrol emosi labil yang sangat berpotensi untuk dilakukan radikalisasi.

“Bayangkan saja kalau mereka selalu rutin mendengar dan melihat konten-konten di dunia maya tentang pemahaman radikal, itu akan tertanam dari pikiran dan alam bawah sadarnya," kata Nurwakhid.

Menurutnya, ideologi radikal terorisme tidak bisa dilihat, tapi hanya bisa dirasakan, dan paham ini sangat berbahaya seperti virus yang potensial pada setiap individu manusia. Nurwakhid menerangkan, terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apapun karena tidak ada satu agamapun yang membenarkan semua tindakannya.

"Namun ini terkait dengan pemahaman dan cara beragama yang salah dan menyimpang dari oknum umat beragama," tutur dia.

Vaksinasi ideologi

<!--more-->

Setelah mempraktekkan cara indoktrinasi kelompok radikal terorisme, Nurwakhid juga melakukan vaksinasi paham radikal terorisme dengan cara melakukan rehabilitasi ideologis. Pancasila, disebutnya, merupakan vaksin ideologi terbaik dalam melakukan moderasi kebangsaan dan keagamaan untuk menangkal virus radikalisme.

“Setelah mereka merasakan sudah tersusupi paham itu, baru kita berikan vaksinasi pembangunan wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan sebagai vaksin ideologi,” kata Nurwakhid.

Advertising
Advertising

Terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang memiliki dimensi yang cukup kompleks. Karena itulah, kata Nurwakhid, upaya penanggulangan terorisme harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa melalui pendekatan perlawanan semesta.

"BNPT sebagai lembaga nonkementerian yang bertugas merumuskan kebijakan, mengimplementasikan, dan mengkoordinasikan penanggulangan radikalisme dan terorisme melibatkan seluruh stakeholder terkait serta seluruh elemen masyarakat dengan program dan strategi Pentahelix dari Bapak Kepala BNPT," tutur dia.

Melalui pendekatan ini upaya penanggulangan terorisme diarahkan untuk melibatkan seluruh kementerian, lembaga, akademisi, pengusaha dan civil society. Saat ini payung hukum belum menyentuh pada pelarangan ideologi yang mendorong terorisme.

Karena itu Nurwakhid mengajak generasi muda dari kalangan akademisi sebagai agen perubahan untuk ikut terlibat secara militan dengan aktif menyebarkan konten positif, toleransi dan cinta tanah air baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Nurwakhid mengaku yakin para mahasiswa berpotensi untuk mengembangkan wawasan nasionalisme.

"Karena yang kita hadapi ini ideologi radikalisme, ideologi transnasional, maka kontra ideologi transnasional adalah ideologi nasionalisme," ujar dia.

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

7 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

14 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

34 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya