Snack Bergambar Kaesang di Garuda, Erick Thohir: Pasar Bebas Selama Tidak KKN

Senin, 17 Januari 2022 20:26 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menilai sah-sah saja keberadaan makanan ringan atau snack di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergambar wajah anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Menurutnya, keberadaan makanan ringan tersebut tidak menjadi persoalan asalkan tidak berkaitan dengan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme atau KKN. Sebab, distribusi snack di pesawat itu termasuk skema pasar bebas.

"Kalau saya melihatnya kan selama tidak ada KKN, selama juga tidak ada uang negara masuk ke snack itu menurut saya itu pasar bebas," kata dia saat ditemui di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.

Diketahui snack bergambar Kaesang Pangarep itu juga telah ditarik sesuai perintah Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Dia mengaku juga telah meminta pemasok snack berlogo TRICKS tersebut mengganti kemasannya dengan kemasan polos.

Erick lantas meminta masyarakat untuk tidak terus menerus cepat menilai persoalan perdagangan pengusaha nasional dengan mengaitkannya ke dalam unsur politik.

Advertising
Advertising

"Konteksnya ya open market selama tidak ada unsur korupsi. Kita ini tidak boleh selalu terjebak ketika banyak pengusaha nasional mau maju, mau berkembang, tapi konteksnya selalu politis, kasihan loh pengusaha nasional," ungkap dia.

Apalagi, Erick menekankan, deretan pengusaha Tanah Air yang selama ini memiliki bisnis besar orangnya itu-itu saja. Seharusnya dengan perkembangan teknologi digital menurutnya harus bermunculan pengusaha baru.

"Kalau kita lihat rangking orang kaya Indonesia dari dulu sampai sekarang itu-itu aja. Kan mustinya dengan era teknologi inovasi kan bagus dong ada orang-orang kaya baru di Indonesia," tutur Erick.

Kemudian, Erick juga membandingkan kondisi tersebut dengan pengusaha besar seperti di Amerika Serikat yang mampu terus tumbuh dan bergantian posisinya di level atas. Karenanya, persoalan gambar itu menurutnya tidak perlu dipolitisasi.

"Di Amerika itu konteksnya setiap 30 tahun ada pengusaha baru lagi yang dulu namanya Elon Musk enggak ada, adanya Bill Gate, ada yang namanya Jeff Bezos dulu enggak ada adanya Keluarga Walmart," tutur Erick Thohir.

"Kalau semuanya dibalikin ke politik akhirnya kita enggak menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Saya enggak bicara nama ini, nama itu yah, tapi argumentasinya sudah dari dulu pengusahanya itu mulu di Amerika itu pengusahanya ganti-ganti," ungkapnya.

Baca: Muncul Relawan Dukung Maju Pilpres 2024, Erick Thohir: Saya Rasa Terlalu Cepat

Berita terkait

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

4 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

5 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

7 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

9 jam lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

16 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya