Hari ini, Teror Bom Bunuh Diri di Sarinah 6 Tahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 Januari 2022 18:40 WIB

Terduga teroris pelaku penembakan terhadap warga dan polisi tergeletak di jalanan di depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016. Peristiwa itu menggemparkan Ibu Kota setelah teror bom sebelumnya terjadi di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan pada 2009. Tak hanya teror bom, aksi saling tembak antara pelaku dan polisi sempat terjadi saat itu. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Genap enam tahun silam, pada Selasa, 14 Januari 2016, terjadi peristiwa bom bunuh diri di Kawasan perempatan Jalan MH Thamrin-Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Pengeboman itu berhubungan dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang didalangi Aman Abdurrahman, pentolan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Bom pertama meledak di kedai Starbucks, dalam area Gedung Sarinah pada pukul 10.30 WIB. Menurut keterangan saksi, terlihat tujuh orang mencurigakan masuk ke dalam kedai tersebut. “Wajah mereka sangat serius,” kata Frank Feulner, seorang korban bom saat diwawancarai Tempo pada 14 Januari 2016.

Berselang sebelas detik kemudian, terjadi ledakan kedua di pos polisi perempatan Jalan MH Thamrin. Tiga orang pelaku tewas meledakkan diri.

Aksi berikutnya penembakan, pelaku bernama Afif berjalan menghampiri kerumuman warga yang sedang melihat proses evakuasi. Dia menembakkan peluru dengan korban tewas satu orang WNA asal Kanada dan dua orang polisi.

Kemudian, 20 menit pasca penembakan, bom yang dibawa salah seorang pelaku teror meledak dan menewaskan lima orang pelaku serta dua orang warga sipil di pos polisi. Berdasarkan keterangan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, total berjumlah lima pelaku tewas dalam kejadian itu.

Advertising
Advertising

"Pelaku yang tertangkap meninggal di tempat. Pelakunya ada lima. Tiga tewas saat melakukan aksinya di Starbucks, dua di pos polisi," kata Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kantor Divisi Humas Mabes Polri saat diwawancarai Tempo enam tahun lalu.

Sedangkan korban lainnya adalah puluhan warga dan beberapa orang polisi yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung. Mereka yang mengalami luka akibat ledakan bom dan baku tembak dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Merespons peristiwa pengeboman pada saat itu, beberapa lokasi lain di luar daerah seperti Bandara Juanda dan mal di Makassar mulai memperketat keamanan. Sebelum akhirnya polisi memberlakukan siaga 1 untuk seluruh wilayah Indonesia.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Bom Sarinah, Begini Kronologi Kejadian Menurut Saksi Mata

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

4 hari lalu

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

5 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

9 hari lalu

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

Pengadilan Israel mendakwa saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh atas tuduhan menghasut untuk melakukan terorisme.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

14 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

16 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

26 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

28 hari lalu

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.

Baca Selengkapnya

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

28 hari lalu

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.

Baca Selengkapnya