Mantan Direktur WHO Sarankan 3 Tempat Perawatan Pasien Varian Omicron

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 11 Januari 2022 13:32 WIB

Warga saat akan mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022. Tes swab massal dilakukan usai ada warga yang menjadi suspek Covid-19 varian Omicron. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan ada tiga kemungkinan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi varian Omicron.

“Kalau nanti jumlah pasien terus bertambah, maka baiknya ada tiga kemungkinan penanganan pasien Covid-19 utamanya yang diakibatkan varian Omicron,” kata Tjandra dalam keterangannya, Selasa, 11 Januari 2022.

Tempat pertama adalah rumah bagi pasien asimptomatik atau tanpa gejala dan tidak memiliki faktor risiko, seperti lansia dan komorbid. Tjandra mengatakan ada 5 kriteria pasien tersebut dapat menjalani perawatan di rumah.

Kriteria itu antara lain tersedia kamar yang sehat dan aman. Kemudian keluarga menguasai penanganan pasien, penyediaan makan, kebersihan, dan lainnya, serta perlu dukungan moral dan sikap positif kepada pasien.

Pasien tanpa gejala harus dalam pengawasan dokter, baik puskesmas atau klinik setempat atau dengan telemedicine. Pasien juga perlu memonitor keadaan kesehatannya, yaitu ada tidaknya keluhan demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, nyeri tubuh, diare atau perburukan dari keluhan. Juga memonitor dengan alat, misalnya thermometer dan oximetri.

Advertising
Advertising

Kebutuhan sehari-hari pasien juga harus tetap terjaga, baik makan dan minum, istirahat yang cukup, pakaian dan tempat tidur yang memadai, juga harus dijamin keamanannya. “Pola hidup sehat tentu harus terjaga, termasuk berolah raga, menjaga kebersihan dan mengelola kemungkinan stress dengan baik,” ujar Tjandra.

Tempat kedua adalah fasilitas isolasi terpusat, seperti wisma atau asrama bagi pasien dengan gejala ringan dan OTG yang lansia dan komorbid. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini mengatakan, ada 3 kriteria yang harus dipenuhi, yaitu ruangan dan lingkungan harus sehat dan aman dari penularan berkelanjutan, dukungan psikologis agar pasien tenang menghadapi proses pengibatan, dan disediakan petugas kesehatan lengkap.

Tempat ketiga adalah rumah sakit merawat pasien dengan gejala sedang dan berat. Juga pasien dengan faktor risiko yang memiliki kecenderungan menjadi sedang atau berat.

Menurut Tjandra, ada 5 hal yang harus disiapkan RS, yaitu ruang rawat dan tempat tidur, obat Covid-19 dan obat penunjang lainnya, oksigen dan ventilator, alat pelindung diri dan sistem kesehatan lingkungan yang menjamin pencegahan penularan. Juga jaminan ketersediaan SDM yang cukup jumlahnya, terampil, dan bekerja dengan jam kerja yang wajar.

Tjandra mengungkapkan, semua upaya tersebut harus didukung dengan ketersediaan data melalui surveilans yang baik, ketersediaan sistem rujukan yang cepat dan akurat, dan komunikasi risiko yang baik agar masyarakat mendapat informasi yang akurat, jelas, dan transparan.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya