BPOM Terbitkan Izin untuk 5 Vaksin Booster

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 10 Januari 2022 14:36 WIB

Kepala Badan POM Penny K. Lukito memberikan keterangan penerbitan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin COVID-19 di Kantor Badan POM, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Badan POM mengeluarkan penerbitan EUA untuk vaksin Coronavac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech dengan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen berdasarkan dari hasil uji klinik di Bandung. ANTARA/HO/Humas BPOM

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin edar darurat atau emergency use of authorization (EUA) bagi lima jenis vaksin booster. Hal ini diumumkan Kepala BPOM Penny Lukito pada Senin, 10 Januari 2022.

"Ada 5 vaksin yang telah mendapat EUA dan telah melalui proses evaluasi bersama para tim ahli komite nasional penilai obat/vaksin dan telah mendapatkan rekomendasi dan memenuhi persyaratan yang ada sehingga bisa dilanjutkan dengan pemberian EUA," kata Penny dalam konferensi pers daring.

Pertama adalah vaksin Covid-19 merek Coronavac Covid-19 BioFarma. Penny mengatakan vaksin ini adalah untuk booster homolog yang akan diberikan satu dosis setelah 6 bulan dari vaksin primer Coronavac untuk usia 18 tahun. Dari hasil pengujian, ia mengatakan, imugoenisitasnya menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi dari sekitar 21 kali 35 kali setelah 28 hari pemberian booster.

Kedua adalah vaksin Pfizer. Vaksin ini juga digunakan untuk booster homolog dengan platform RMNA. Vaksin akan diberikan satu dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer untuk 18 tahun ke atas. Adapun imugoenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah satu bulan dari sekitar 3,3 kali.

Ketiga adalah vaksin AstraZeneca yang juga ditujukan bagi booster homolog. Imugoenisitasnya menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi dari sekitar 3,5 kali.

Advertising
Advertising

Keempat adalah vaksin Moderna. Vaksin Covid-19 ini bisa untuk booster homolog dan heterolog. Berbeda dengan yang lain, dosisnya hanya setengah untuk booster heterolognya, Moderna adalah untuk vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson and Johnson. "Ini menunjukkan respon imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya setelah pemberian vaksin booster pada subjek dewasa," kata Penny.

Vaksin terakhir adalah Zivifax. Ia merupakan booster heterolog untuk booster Sinovac atau Sinopharm. Ia juga diberikan setelah 6 bulan ke atas. Adapun peningkatan titer antibodi netralisasi tercatat meningkat sebanyak 30 kali.

"Kita semua menyadari bahwa vaksin booster dibutuhkan untuk kita bisa menangani permasalahan pandemi segera selesai," kata Kepala BPOM.

Baca: Vaksin Booster Berbayar, Kemenkes: Beri Opsi Lebih Pada Masyarakat

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

3 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

6 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

9 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

36 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

41 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

43 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

44 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

44 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

44 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

47 hari lalu

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

Bea Cukai Bandara Soeta memusnahkan 2.564 boks olahan pangan milk bun yang disita dari penumpang pesawat, kebanyakan barang jastip

Baca Selengkapnya