Pangeran Diponegoro, Di Benteng Rotterdam Embuskan Napas Terakhir 166 Tahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Minggu, 9 Januari 2022 08:30 WIB

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 8 Januari 1855, Pangeran Diponegoro meninggal di Benteng Rotterdam setelah ditangkap dan diasingkan ke Makassar, yang sebelumnya dipindahkan dari pengasingannya di Manado.

Melansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id ketika masih hidup, Putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III ini ditangkap paksa dalam siasat Jenderal De Kock pada 28 Maret 1830, dan berhasil menekan pasukan Diponegoro di Magelang. Kesedian dirinya tersebut dilakukan dengan syarat dilepaskannya sisa anggota laskar Diponegoro.

Pemilik nama asli Raden Mas Ontowiryo dikenal luas sebagai Pangeran Diponegoro pemimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa, sebab tanah Jawa menjadi tempat terjadinya perang. Perang itu terjadi disebabkan oleh ketidaksetujuan Diponegoro atas campur tangan Belanda pada perkara kerajaan. Selain itu juga karena para petani lokal yang menderita akibat warga Belanda, Inggris, Prancis, dan Jerman yang menyalahgunakan penyewaan tanah mulai tahun 1821.

Dimana pada tanggal 6 Mei 1823, Van der Capellen mengeluarkan dekrit bagi orang Eropa dan Tionghoa yang menyewa seluruh tanah, wajib mengembalikan kepada pemiliknya per 31 Januari 1824. Akan tetapi, kompensasi wajib diberikan oleh pemilik lahan kepada penyewa lahan Eropa. Dari situ, pria yang lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta tersebut membulatkan hatinya untuk melawan dengan melakukan pembatalan pajak Puwasa. Hal ini dilakukan supaya para petani di Tegalrejo dapat membeli senjata dan makanan.

Rasa kecewa dirasakan Pangeran Diponegoro saat Patih Danureja memasang tonggak-tonggak atau patok guna membangun rel kereta api melewati makam leluhurnya. Hal ini dilakukan Patih atas perintah dari Belanda. Kemudian Diponegoro bertekad untuk melawan Belanda dan menyatakan sikap untuk berperang. Sebelum perang pecah, dua bupati keraton senior memimpin pasukan Jawa-Belanda yang diutus oleh pihak istana menangkap Pangeran Diponegoro dan Mangkubumi di Tegalrejo pada hari Rabu, 20 Juli 1825.

Advertising
Advertising

Pangeran serta sebagin besar pengikutnya berhasil lolos sebab lebih mengetahui medan di Tegalrejo, walaupun tempat tinggal Diponegoro jatuh dan dibakar. Kemudian bersama keluarga dan pasukannya, Pangeran Diponegoro berpindah ke barat sampai ke Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo.

Lalu perjalanan diteruskan ke arah selatan sampai tiba di Goa Selarong yang terletak lima kilometer arah barat dari Kota Bantul keesokan harinya. Kemudian Pangeran Diponegoro pindah ke Selarong, daerah berbukit-bukit yang dijadikan sebagai markas besarnya.

Sebuah goa yang terletak di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul yakni Goa Selarong dijadikan oleh Pangeran Diponegoro sebagai basisnya. Adapun goa bagian barat yang disebut Goa Kakung ditempati pangeran yang dijadikan juga sebagai tempat pertapaannya. Sementara Raden Ayu Retnaningsih, istrinya menemani Pangeran, bersama pengiringnya menduduki Goa Putri di bagian Timur.

Perang Diponegoro yang terjadi selama 5 tahun mulai 1825 hingga 1830 ini sudah memakan korban jiwa, sebanyak 200.000 jiwa penduduk Jawa. Sedangkan di pihak Belanda, korban yang tewas mencapai 8.000 tentara Belanda dan 7.000 serdadu pribumi.

Tidak hanya melawan Belanda, Perang Diponegoro juga menjadi perang saudara antara orang-orang keraton yang berpihak pada Diponegoro dan yang anti-Diponegoro atau antek Belanda. Akhir dari perang ini menjelaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Keris Pangeran Diponegoro Belum Dipajang di Museum Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

47 menit lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

3 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

10 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

12 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

15 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

19 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

20 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

24 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

27 hari lalu

Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya