Ayah Korban Penculikan 1997 Protes Penunjukkan Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Jumat, 7 Januari 2022 14:37 WIB

Sejumlah aktivis melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Para aktivis juga menuntut agar Presiden mencabut Keppres pengangkatan dua anggota eks Tim Mawar di lingkungan Kementerian Pertahanan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Fayan Siahaan, ayah dari korban penculikan dan penghilangan aktivis 1997/1998 mengatakan penunjukkan Mayor Jenderal Untung Budiharto menjadi Pangdam Jaya menjadi kado pahit di tahun baru 2022. Dia tak habis pikir dengan keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang menunjuk eks anggota tim mawar itu menjadi pimpinan militer di ibu kota.

“Kami berharap dapat berita bagus, tapi di awal tahun ini kami malah mendapat sajian yang menyakitkan,” kata Fayan dalam konferensi pers di kanal Youtube Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Jumat, 7 Januari 2022.

Fayan adalah ayah dari Ucok Munandar, salah satu aktivis reformasi yang diculik pada Mei 1997. Dia mengaku terkejut mendengarkan kabar penunjukkan itu. Fayan jadi teringat tatkala diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara sebanyak dua kali untuk membahas kasus yang menimpa anaknya.

Menurut Fayan, saat itu Jokowi berjanji akan menuntaskan kasus penculikan tersebut. Muncul harapan di hati Fayan dan keluarga korban mendengar janji tersebut. Apalagi, kata dia, Jokowi tidak memiliki beban untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Namun janji tinggal janji. Fayan mengatakan Jokowi seperti mengingkari perkataannya sendiri dengan menunjuk Untung. “Apakah harapan kami terlalu tinggi?” kata Fayan.

Advertising
Advertising

Fayan mengatakan kini hanya bisa berharap pada Tuhan. Dia berharap Tuhan membuka pintu hati Presiden Jokowi. “Saya tidak bisa berkata lagi,” kata Fayan.

Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang menunjuk Mayor Jenderal Untung Budiharto sebagai Panglima Kodam atau Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Mulyo Aji.

KontraS melihat penunjukan ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan karena Untung Budiharto termasuk dalam daftar anggota Tim Mawar. Tim ini telah disebut dalam laporan investigasi Komnas HAM terkait kasus penghilangan paksa tahun 1997/1998.

KontraS menilai Pengangkatan Untung menambah bukti bahwa Negara tidak melihat rekam jejak seseorang dalam menduduki jabatan tertentu. Sebelumnya, dua anggota eks tim mawar juga sudah masuk ke dalam Kementerian.

“Kami khawatir ini sebatas balas budi atau bentuk relasi semata sebab mengabaikan rekam jejak. Bagaimanapun juga, TNI, terkhusus Pangdam Jaya, memiliki peran untuk melindungi hak asasi manusia,” ujar Tioria Pretty, Kepala Divisi Pemantauan Impunitas KontraS dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Januari 2022.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

1 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

9 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

11 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

11 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

23 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya