Dampak Eijkman Bergabung ke BRIN, 71 Staf Peneliti Diberhentikan

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Minggu, 2 Januari 2022 12:44 WIB

Ilustrasi penelitian di Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, Wien Kusharyoto, mengatakan ada 113 pegawai honorer yang tidak diperpanjang atau diberhentikan kontraknya. Pemberhentian itu merupakan dampak atas bergabungnya Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Tenaga honorer dan PPNPN (pegawai pemerintah nonpegawai negeri) yang sebelumnya direkrut LBM Eijkman dan tidak diperpanjang atau dihentikan kontraknya berjumlah 113 orang,” kata Wien kepada Tempo, Ahad, 2 Januari 2022. Dia menambahkan sebanyak 71 di antara mereka adalah staf peneliti.

Wien mengatakan, sejak Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bergabung dengan BRIN dan berubah nama menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, tidak diperbolehkan lagi adanya tenaga honorer atau PPNPN sesuai kebijakan BRIN.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko lantas menawarkan berbagai skema perekrutan para periset Eijkman sebagai peneliti BRIN. Misalnya, bagi yang berstatus PNS periset dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat menjadi peneliti.

Bagi yang berstatus honorer periset usia di atas 40 tahun dan S-3, diminta mengikuti penerimaan aparatur sipil negara (ASN) jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021.

Advertising
Advertising

Kemudian untuk honorer periset usia di bawah 40 tahun dan S-3, mengikuti penerimaan ASN jalur PNS. Sedangkan honorer periset non S-3, melanjutkan studi dengan skema by-research dan RA (research assistantship). Sebagian ada yang melanjutkan sebagai operator lab di Cibinong bagi yang tidak tertarik lanjut studi.

Adapun honorer non-periset diambil alih pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBME ke RSCM sesuai permintaan Kementerian Kesehatan yang memiliki aset tersebut sejak awal.

Menurut Wien, sebagian tenaga honorer peneliti S-1 dan S-2 diminta untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa S-2 atau S-3 berbasis riset, sehingga mereka nantinya dapat direkrut kembali sebagai asisten riset dan melakukan riset S-2 dan S3 di PRBM Eijkman. Prosesnya saat ini masih berlangsung pada 2022.

“Tenaga honorer/PPNPN administrasi, keamanan dan kebersihan dapat melamar ke perusahaan alih daya (outsourcing) pemenang tender dan dimungkinkan untuk bekerja kembali di PRBM Eijkman,” ujar Wien.

Wien menuturkan, sebagian tenaga honorer peneliti juga sudah mendapat beasiswa dan akan melanjutkan studinya di luar negeri. Kemudian untuk pegawai yang sudah bergelar S-3, kata Wien, mereka sudah diterima sebagai CPNS atau PPPK. “Mereka sudah mendaftar, diseleksi, dan diterima. Ada tiga orang,” kata dia.

Dengan penggabungan ke BRIN, Wien berharap riset dan kerja sama yang sedang berlangsung tetap dapat dijalankan. Bahkan dapat dibuka peluang penelitian baru, seperti penelitian kanker dengan para mitra. Namun, kata dia, semuanya akan dilakukan mengikuti mekanisme dan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

18 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya