Begini Penerapan Pengetatan RSDC Wisma Atlet Setelah Temuan Omicron

Jumat, 31 Desember 2021 10:00 WIB

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat 17 Desember 2021. Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus di area rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Budiman mengatakan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran memperketat protokol setelah varian Omicron virus corona ditemukan.

“Kami menerapkan standar keamanan tertinggi untuk mencegah penyebaran varian baru,” kata dia saat dihubungi pada Kamis, 30 Desember lalu.

Menurut Budiman, pengelola telah mengubah status zonasi. Kini, menara satu dikategorikan hijau. Lalu, menara dua, tiga, lima, dan enam masuk zona merah karena difungsikan sebagai area rumah sakit dan perawatan pasien positif Covid-19. Sementara itu, menara empat dan tujuh berstatus kuning.

Menara empat dan tujuh di Wisma Atlet Kemayoran kini dikelola Kementerian Kesehatan. Dua gedung itu dipakai sebagai lokasi karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri, termasuk pelajar dan pekerja migran.

“Kami pasang pagar baru di antara menara karantina dan RSDC Wisma Atlet agar tak ada kontak dan orang yang melintas,” ujar Budiman.

Budiman menyebutkan penumpang repatriasi yang terbukti positif Covid-19 varian Omicron akan langsung dibawa ke menara lima. Petugas menyediakan kamar di lantai teratas bagi pasien tersebut. Protokol itu diterapkan untuk menghindari kontak intensif dengan pasien lain yang tidak mengidap varian baru.

Kementerian Kesehatan mengumumkan ada 68 kasus varian Omicron hingga Rabu, 29 Desember lalu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan hanya satu kasus yang teridentifikasi sebagai transmisi lokal. Sisanya merupakan kasus yang diimpor, mayoritas dari Turki dan Uni Emirat Arab.

Advertising
Advertising


Baca: Satgas Covid-19 Tegaskan Pelaku Perjalanan Wajib Karantina Sampai Selesai

Berita terkait

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

19 jam lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

23 jam lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

2 hari lalu

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

Berikut urut-urutan menunaikan ibadah haji sejak pendaftaran haji hingga kembali lagi ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

2 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

3 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

4 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

4 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

5 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

6 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya