Pakar Minta Rumah Sakit Bersiap Usai Temuan Transmisi Lokal Omicron

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 Desember 2021 15:01 WIB

Tenaga Medis tengah merawat pasien Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19 di Jakarta saat ini mencapai 22 persen. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur WHO kawasan Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mewanti-wanti pemerintah ihwal penyebaran varian Omicron di Indonesia. Ia mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari temuan transmisi lokal.

Pertama, potensi transmisi Omicron yang sudah meluas di masyarakat. Tjandra mengatakan dari kasus Covid-19 pertama dari varian Omicron sudah terdapat indikasi transmisi. Hal ini terlihat dari pasien Covid-19 pertama Omicron yang tidak melakukan perjalanan internasional.

“Belum lagi ditambah ada berita seorang pasien dengan varian Omicron yang ternyata luput dari karantina,” kata Tjandra pada Selasa 28 Desember 2021.

Kedua, ahli Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyampaikan potensi penyebaran dini varian Omicron. Sebab, menurut dia, bisa jadi ada pelancong dari negara terjangkit Omicron yang sudah datang terlebih dahulu ke Indonesia antara 9 hingga 23 November 2021. Sehingga para pendatang tersebut hanya dikarantina selama tiga hari saja.

Tjandra menambahkan dengan sudah resminya transmisi lokal varian Omicron di Indonesia, maka pemerintah harus sedini mungkin mencegah transmisi yang lebih luas. Banyak cara dapat dilakukan seperti mendorong upaya tes dan telusur di tengah masyarakat. “Penggunaan aplikasi Pedulilindungi dan tracing ke luar harus lebih intensif dan diperketat,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Upaya peningkatan kesiapan rumah sakit juga perlu ditingkatkan. Tjandra menyebut fasilitas kesehatan harus sudah mulai dipersiapkan demi menangkal gelombang baru. Ia juga mengingatkan terkait dengan kesiapan fasilitas kesehatan di daerah serta puskesmas harus diperhatikan sedini mungkin.

Terakhir, Tjandra mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan. Ia berharap jika ada kecurigaan kontak maka segera memeriksakan diri dan tak perlu takut jika ternyata hasil tes positif Covid-19.

"Untuk yang positif beritahu semua orang yang pernah kontak dalam beberapa hari terakhir agar mereka memeriksakan diri pula. Lalu, untuk mereka yang belum diimunisasi lengkap maka segeralah divaksin,” kata guru besar Universitas YARSI tersebut ihwal upaya menekan kasus Covid-19 dari varian Omicron.

Baca: Ada Transmisi Lokal Varian Omicron, Apartemen Green Bay Belum Dikarantina

MIRZA BAGASKARA

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

3 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

9 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

11 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

14 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya