Di 2022, Gunung Raja Paksi Optimistis Tingkatkan Kinerja

Selasa, 28 Desember 2021 09:15 WIB

INFO NASIONAL-PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) optimistis, kinerja perusahaan akan meningkat pada 2022. Untuk itu, emiten baja nasional tersebut memproyeksikan, bahwa pertumbuhan pendapatan tahun mendatang akan meningkat pula 50-70 persen dibandingkan 2021.

“Banyak faktor yang mendukung optimisme kami. Dan melalui peningkatkan pendapatan itu, kami yakin akan berimbas terhadap kenaikan laba yang lebih besar lagi,” ujar Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 27 Desember.

Menurutnya, optimisme GRP didasarkan pada beberapa hal. Di antaranya, permintaan baja yang membaik di kuartal II dan kuartal III tahun 2021 serta tren perbaikan harga baja dunia sejak 2020. Selain itu, prediksi International Monetary Fund (IMF) bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,9 persen oleh IMF, yang berarti melampaui pertumbuhan ekonomi dunia, yakni 4,9 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tentu berdampak pada semua sektor. Termasuk konstruksi dan manufaktur yang merupakan pangsa pasar baja perusahaan,” kata Argo, panggilan akrabnya.

Selain itu, rencana Pemerintah Tiongkok memangkas produksi baja dan kegiatan ekspor, juga diyakini akan memiliki imbas positif. Apalagi, dibarengi dengan kebijakan antidumping Pemerintah Indonesia, yakni dengan adanya bea masuk 10,5-12,5 persen terhadap baja impor.

Advertising
Advertising

Menurut Argo, rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan bisa menjadi katalisator kinerja industri baja nasional. Terlebih, Pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 510,79 Miliar untuk pemindahan tersebut. “Sedangkan pada level DPR, saat ini dibahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pemindahan IKN. Semua menambahkan optimisme kami,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira sependapat ndustri baja nasional, seperti PT GRP, memiliki prospek lebih cerah pada 2022. Menurutnya, terdapat sejumlah faktor pendorong yang akan menaikkan industri baja dalam negeri. Di antaranya sektor pembangunan infrastruktur pemerintah, properti, dan otomotif.

"Investasi realisasi terkait pembangunan infrastruktur dan properti mulai mengalami kenaikan. Penjualan otomotif ikut mendorong, karena sebagian besar kerangka mobil menggunakan baja. Ini juga sejalan dengan rencana pemerintah yang akan memajukan industri otomotif nasional di tahun depan," ujarnya.

Bima memprediksi pertumbuhan sektor properti khususnya perumahan akan lebih baik, hal ini terlihat dari kenaikkan kredit KPR yang tumbuh di atas sembilan persen atau jauh lebih tinggi dari rata-rata kebutuhan kredit yang hanya empat persen. "Ini akan mendorong kapasitas produksi baja yang lebih tinggi dan melakukan ekspansi ke luar negri serta meningkatkan efisiensi bahan baku," katanya. (*)

Berita terkait

BNI Beri GRP Sustainability Linked Loan US$32 Juta

28 Desember 2022

BNI Beri GRP Sustainability Linked Loan US$32 Juta

Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui penurunan konsumsi energi

Baca Selengkapnya

Lepas Ekspor Baja 3.800 Metrik Ton, Mendag: Produksi RI World Class

26 Juli 2022

Lepas Ekspor Baja 3.800 Metrik Ton, Mendag: Produksi RI World Class

Produk baja yang diekspor adalah baja struktur dan plat baja.

Baca Selengkapnya

GRP Lakukan Transformasi Digital untuk Proses Rantai Pasokan

22 Februari 2022

GRP Lakukan Transformasi Digital untuk Proses Rantai Pasokan

SAP memudahkan GRP mengintegrasikan semua kinerja departemen sehingga terjadi data flow dan visibilitas.

Baca Selengkapnya

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

17 Desember 2021

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Public Expose: GGRP Optimistis Raih Laba Bersih

10 Desember 2021

Public Expose: GGRP Optimistis Raih Laba Bersih

Strategi perseroan mengontrol ketat atas harga beli bahan baku dan harga jual barang untuk memastikan seluruh persediaan yang dijual, menghasilkan marjin yang baik.

Baca Selengkapnya

Gunung Raja Paksi Yakin Raih Laba Bersih USD 54 Juta pada 2021

10 Desember 2021

Gunung Raja Paksi Yakin Raih Laba Bersih USD 54 Juta pada 2021

Emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) optimistis meraih laba bersih US$ 54 juta untuk tutup buku 2021.

Baca Selengkapnya

Kimin Tanoto: GRP Bagi Masker dan Hand Sanitizer untuk Pemulung

1 Desember 2021

Kimin Tanoto: GRP Bagi Masker dan Hand Sanitizer untuk Pemulung

Gunung Raja Paksi memberikan bantuan 4.000 ribu masker dan 600 botol hand sanitizer kepada masyarakat pemulung di Jatinegara dan Bantar Gebang

Baca Selengkapnya

Kimin Tanoto: GRP Berkomitmen Putus Mata Rantai Covid-19

23 November 2021

Kimin Tanoto: GRP Berkomitmen Putus Mata Rantai Covid-19

PT Gunung Raja Paksi Tbk memberi dukungan vaksinasi, pemberian bantuan oksigen dan masker, hingga memperketat penerapan protokol kesehatan di area pabrik.

Baca Selengkapnya

Beli Kredit Karbon, GRP Komitmen Jalankan Strategi Hijau

22 November 2021

Beli Kredit Karbon, GRP Komitmen Jalankan Strategi Hijau

Pasca menjadi salah satu perusahaan baja pertama di Asia yang membeli kredit karbon, GRP secara berkelanjutan akan selalu menggerakkan roda usaha dengan pendekatan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Cabut Status PKPU Gunung Raja Paksi

22 Maret 2021

Pengadilan Cabut Status PKPU Gunung Raja Paksi

Permohonan pencabutan PKPU dikabulkan oleh Majelis Hakim sehingga perusahaan dapat kembali berjalan dengan normal.

Baca Selengkapnya