Aktivis Tanggapi Pembentukan Tim Khusus Pengusutan Pelanggaran HAM Berat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Desember 2021 06:10 WIB

Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid (kiri) dan anggota Komnas HAM, Sandrayati Moniaga (kanan), memberikan pemaparan saat Aksi Kamisan ke-558 di depan Istana Negara, Jakarta, 18 Oktober 2018. Pada aksi ke-558 tersebut, korban dan keluarga korban pelanggaran HAM serta para aktivis menyuarakan kepemimpinan empat tahun Jokowi-JK, yang belum berhasil menyelesaikan kasus HAM berat masa lalu. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengapresiasi pemerintah yang akan membentuk tim khusus penyidikan kasus pelanggaran HAM di Paniai. Menurut Usman sudah saatnya negara mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia.

Usman Hamid berkata, selain urgensi akan isu kemanusiaan, pengusutan pelanggaran HAM di Paniai, Papua merupakan salah satu janji lama Presiden Jokowi. Dengan adanya pembentukan tim khusus tersebut, diharapkan jadi landasan perbaikan HAM di Papua.

“Sudah 22 tahun Indonesia selalu berjanji perbaikan situasi HAM di Papua, namun kebanyakan berakhir tanpa kejelasan,” kata pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jentera itu, Senin, 20 Desember 2021.

Namun Direktur Lokataru Haris Azhar pesimis pembentukan tim khusus ini mampu menyelesaikan persoalan yang terjadi di Paniai pada 2014 lalu itu. Sebab, ia berkata, Kejaksaan Agung sudah berkali-kali membentuk tim khusus penyelesaian kasus tersebut namun hasilnya nihil.

Ia menyebut yang dihasilkan selama ini hanya perpindahan penanganan kasus dari tim satu ke lainnya dan statment para pejabat saja tanpa ada penanganan berarti terhadap hak para korban. “Artinya rezim Jokowi ini lebih cepat membangun jembatan dan meresmikan proyek saja dibanding menyelesaikan masalah non infrastrukstur,” kata dia.

Kejaksaan Agung berencana membentuk tim khusus penyidikan kasus HAM berat yang terjadi setelah 2000. Rencana tersebut terinisiasi pasca Jaksa Agung ST Burhanuddin meneken Surat Keputusan No. 267 Tahun 2021 tentang Pembentukan Tim Penyidik Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Paniai, Papua. Sebab itu pula juga yang membuat Kejagung berencana membentuk tim khusus beranggotakan 22 penyidik.

Ketua Divisi Impunitas Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Tioria Pretty, menyarankan agar pembentukan tim khusus ini dipersiapkan secara matang. Sebab, kata dia, hal tersebut agar tidak terjadinya kesalahan yang sama dalam upaya pengusutan kasus HAM berat dimana banyak yang tidak terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.

“Kita sudah belajar dari pengadilan kasus pelanggaran HAM berat terdahulu ketika proses penyidikan cacat, kegagalannya berujung pada penuntutan yang gagal. Pada akhirnya semua pelaku pun bebas. Jadi langkah penyidikan ini masih sangat perlu dikawal ketat ke depannya,” kata dia saat dihubungi Tempo.

BAGASKARA

Baca Juga: Kejaksaan Agung akan Lakukan Penyidikan Kasus Pelanggaran HAM Berat

Berita terkait

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

4 jam lalu

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Juru bicara TPNPB-OPM menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah.

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

23 jam lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya

TPNPB Nyatakan 8 Daerah di Papua Ini Wilayah Perang, Minta Masyarakat Pergi

2 hari lalu

TPNPB Nyatakan 8 Daerah di Papua Ini Wilayah Perang, Minta Masyarakat Pergi

Terbaru, TPNPB menyerang Polsek Homeyo dan pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo dan membakar sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

7 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

8 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

9 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

22 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

23 hari lalu

Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.

Baca Selengkapnya

Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

23 hari lalu

Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.

Baca Selengkapnya

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

24 hari lalu

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Dandim.

Baca Selengkapnya