Ma'ruf Amin Bilang Muktamar NU Pasti Diawali Gegeran dan Diakhiri Ger-geran
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 11 Desember 2021 06:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan komentar perihal penyelenggaraan Muktamar NU ke-34, yang akan digelar di Lampung, pada 23-25 Desember 2021. Bagi Ma'ruf yang merupakan mantan Rais Aam PBNU, panasnya dinamika jelang Muktamar adalah hal yang biasa.
"NU itu kalau mau Muktamar itu bikin gegeran dulu, ribut, tapi kalau selesai nanti ger-geran namanya," ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 November 2021.
Istilah gegeran yang disebutkan Ma'ruf Amin dapat diartikan sebagai semacam keributan akibat adanya perbedaan pendapat ataupun perdebatan menjelang pelaksanaan Muktamar. Sedangkan ger-geran diartikan sebagai tawa bersama yang menandakan segala masalah telah selesai.
"Nah itu kalau sudah selesai (Muktamar) ya sudah. Ketawa ketawa saja," ujar Ma'ruf.
Meski begitu, Ma'ruf tetap berharap agar segala permasalahan yang muncul menjelang dan dalam Muktamar NU dapat selesai bersamaan dengan selesainya pelaksanaan Muktamar. Sebelumnya, penyelenggaraan Muktamar PBNU ke-34 sempat menjadi polemik karena harus mengganti jadwal acara. Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 secara nasional jadi alasannya.
Dua suara pun muncul. Rais Aam Miftachul Akhyar menginginkan muktamar dipercepat, sedangkan yang lain ingin Muktamar mundur sekalian. Namun pada akhirnya, Muktamar tetap akan berlangsung sesuai jadwal awal. Hal ini seiring dengan pencabutan PPKM Level 3 nasional.
Ma’ruf pun berharap dengan keputusan itu, situasi di PBNU menjelang Muktamar bisa semakin mereda. "Kalau berkelanjutan, itu yang repot," kata Ma'ruf.
Baca: Muktamar NU Kembali ke Jadwal Awal, M Nuh: Ketakutan PBNU Pecah Tak Terjadi