Lambang NU Buatan KH Ridwan Abdullah, Makna 9 Bintang dan Tali Tambang

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Desember 2021 07:15 WIB

Logo Nahdlatul Ulama. nu.or.id

TEMPO.CO, Jakarta - Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu ormas keagamaan terbesar di Indonesia. Sering kali kita melihat lambang NU di berbagai tempat.

Lambang NU yang memiliki latar warna hijau dengan gambar bola dunia, ikatan tali, tulisan arab, dan 9 bintang tentu sudah akrab di mata masyarakat. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa lambang NU saat ini berbeda dengan saat pertama kali NU terbentuk. Logo NU berubah sejak Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur.

Lambang ini dibuat oleh Kiai Ridwan Abdullah. Ia adalah kiai yang dikenal alim dan pintar melukis. KH Hasyim Asy’ari memberikannya tugas untuk membuat logo NU dengan syarat tidak meniru lambang lain dan memiliki wibawa sehingga tidak membosankan sampai kapan pun.

Dilansir dari laman NU Online, berikut deskripsi dan makna dari lambang atau logo NU:

  1. Bola dunia menggambarkan tempat tinggal manusia. Hal ini sesuai dengan surat Taha ayat 55.
  2. Tali tambang yang mengelilingi bola dunia memiliki makna ukhuwah atau tali persaudaraan. Hal ini diambil berdasarkan surat Ali Imran ayah 103.
  3. Dalam bola dunia, terdapat peta Indonesia di permukaannya. Hal ini melambangkan NU didirikan di Indonesia dan berjuang di tanah ini.
  4. Dua simpul ikatan di bagian bawah melambangkan hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal dengan sesama umat manusia.
  5. Untuaian tampar atau tali tambang berjumlah 99 melambangkan nama-nama terpuji bagi Allah atau Asmaul Husna.
  6. Lima bintang di atas bola dunia. Bintang yang berada di tengah berukuran besar dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah, sementara yang empat melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
  7. Empat bintang di bawah bola dunia melambangkan empat imam mazhab Ahlussunah wal Jamaah yaitu Imam Maliki, Imam Syafi'i, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
  8. Jumlah bintang secara keseluruhan ada sembilan. Ini bermakna Wali Songo (sembilan ulama penyebar Islam).
  9. Tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab melintang di tengah bumi untuk menunjukkan nama organisasi tersebut, Nahdlatul Ulama, kebangkitan para ulama.
  10. Warna latar memakai warna hijau yang merupakan lambang kesuburan.
  11. Tulisan memakai warna putih yang merupakan lambang kesucian.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca: Kiai Ridwan Abdullah Ciptakan Logo Nahdlatul Ulama Lewat Mimpi

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

23 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

7 hari lalu

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

Khofifah dinilai menjadi calon terkuat pada Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

16 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

19 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

19 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Bagi-bagi Izin Konsesi Tambang untuk Ormas demi Membayar Utang Politik

22 hari lalu

Bagi-bagi Izin Konsesi Tambang untuk Ormas demi Membayar Utang Politik

Pemerintah sedang merancang pembagian Izin konsesi tambang bagi organisasi kemasyarakatan atau ormas. Upaya Jokowi membayar utang politik?

Baca Selengkapnya

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

27 hari lalu

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

TEMPO CO, Lumajang - Bertarikh 6 April 2024, surat itu ditujukan kepada Ketua PBNU. Isinya, daftar nama dan tanda tangan 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang. Mereka menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang dijadikan alat politik praktis untuk kepentingan pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lumajang 2024.

Baca Selengkapnya