BPBD Sebut Banjir di Lombok Tengah Akibat Tumpukan Sampah

Reporter

Antara

Selasa, 7 Desember 2021 13:49 WIB

Sejumlah warga melintas dekat tumpukan kayu yang terbawa banjir di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa 7 Desember 2021. Menurut data BPBD NTB sebanyak empat korban meninggal dunia akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Dusun Batulayar Utara dan satu korban masih hilang serta satu orang mengalami patah kaki akibat terhempas material banjir bandang.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan banjir yang melanda rumah warga di Desa Kuta, Kecamatan Pujut disebabkan tumpukan sampah yang menutupi saluran pengendali banjir. Sebelumnya banjir melanda Desa Kuta pada Senin malam, 6 Desember 2021.

"Saluran irigasi tertutup sampah, sehingga air hujan yang mengalir meluap dan masuk ke halaman rumah warga," ujar Kepala BPBD Lombok Tengah, Ridwan Makruf, Selasa, 7 Desember 2021.

Ia mengatakan banjir juga dipicu curah hujan yang tinggi. Selain itu ada pendangkalan saluran irigasi di permukiman warga karena tumpukan lumpur yang terbawa arus hujan.

Begitu juga dengan banjir yang melanda kampung nelayan di Desa Selong Belanak karena aliran air tersumbat dan air laut yang pasang. "Debit air tinggi dan saluran mengalami pendangkalan, sehingga air naik ke badan jalan maupun rumah warga. Jumlah warga yang terdampak itu sekitar 300 kepala keluarga (KK)," ujar Ridwan.

Banjir yang terjadi ini tidak separah banjir yang melanda Desa Kuta, Sukadana, dan Mertak pada enam bulan lalu. Sebab banjir kali ini cepat surut dan tidak menimbulkan kerugian material atau separah dulu.

Ridwan menerangkan saat hujan lebat ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Namun setelah hujan reda dan tumpukan sampah yang menutupi saluran diangkat, airnya surut.

"Warga telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan bekas lumpur genangan banjir. Kalau tadi malam pukul 12.00 Wita mereka sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," tuturnya.

Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah mengatakan, bencana banjir ini memang terjadi setiap tahun ketika musim hujan. "Petugas BPBD telah turun langsung tadi malam dan kondisi saat ini telah normal kembali," kata Nursiah.

Wabup meminta warga agar tetap waspada saat cuaca ekstrem. Ia mengingatkan berdasarkan informasi dari BMKG dampak cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor serta angin kencang. "Tetap waspada dan jangan buang sampah di sungai," ujarnya.

Baca juga: 183 Gardu Terdampak Banjir NTB , PLN: Progres yang Normal Sudah 24 Persen

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

5 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

5 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

5 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

6 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

8 jam lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

11 jam lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

12 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

14 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

14 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya