BNPB Minta Pemda dan Warga Siap Siaga Bencana di Akhir Tahun

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Desember 2021 07:37 WIB

Personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengikuti Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan Tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Silang Selatan Monas, Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021. Apel gabungan tersebut diikuti oleh 1.458 peserta yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD DKI Jakarta, unsur Pemprov DKI, dan relawan tanggap bencana. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana menjelang akhir tahun 2021.

“BNPB menyampaikan himbauan kepada Pemerintah Daerah di 34 Provinsi, 512 kabupaten/kota, bahwa sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan meskipun kondisinya saat ini mungkin ada beberapa kabupaten/kota yang belum atau tidak terkena bencana hidrometeorologi,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers, Jumat, 3 Desember 2021.

Bencana hidrometeorologi mencakup banjir, banjir bandang, longsor, cuaca ekstrem, kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan. Menurut Abdul Muhari, bukan tidak mungkin bencana tersebut bisa datang.

Jika pernah terjadi di masa lalu, maka bisa terjadi lagi di masa depan. Kalau tidak pernah terjadi di masa lalu, belum tentu tidak akan terjadi di masa depan. Jadi, menurutnya penting bagi pemda untuk meningkatkan kesiapsigaan secara berjenjang dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan.

Sedangkan, untuk masyarakat, Abdul menyampaikan yang terpenting adalah mengetahui waktu untuk evakuasi. “Karena ketika bicara bencana hidrometeorologi, yaitu ketika hujan deras apalagi tengah malam akan membuat istirahat (masyarakat) lebih nyenyak, tapi ini membawa bencana sebenarnya,” kata Abdul. Dia memberi contoh peristiwa hujan berintensitas sangat tinggi yang pernah terjadi dalam waktu singkat, yaitu 2 jam di Batu, Jawa Timur.

Advertising
Advertising

Abdul menilai upaya kesiapsiagaan yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan mengamati jika hujan terjadi secara terus menerus selama 1 jam. Jika tidak ada tanda akan berhenti, maka masyarakat perlu melihat objek pada jarak 30-50 meter dari rumah. Jika objek tidak terlihat, berarti intensitas hujan sangat tinggi.

Kemudian, jika hujan berlangsung lebih dari 1 jam, kemungkinan debit air di hulu sungai sudah sangat besar. Sehingga, dia menghimbau masyarakat di daerah lereng tebing dan lembah sepanjang sungai harus dievakuasi sementara.

Lalu ketika hujan sudah reda, menurutnya, masyarakat jangan langsung kembali ke tempat tinggalnya. Melainkan harus menunggu selama 1-2 jam. Sebab, ia menjelaskan biasanya banjir, banjir bandang, dan longsor tidak terjadi pada saat hujan namun beberapa saat setelah hujan berhenti. Maka, masyarakat harus memastikan selama 1-2 jam tidak ada bencana yang terjadi lagi dan kemudian baru dapat kembali ke rumah.

BNPB mencatat, selama 1-30 November 2021 telah terjadi 424 kejadian bencana yang menyebabkan 35 orang meninggal dan hilang serta 62 orang mengalami luka-luka. Secara kumulatif lebih dari 672.736 orang menderita dan mengungsi.

Masih dari catatan BNPB, bencana juga telah mengakibatkan 1.124 rumah mengalami kerusakan. Kejadian bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Cuaca ekstrem merupakan kejadian bencana yang dominan terjadi pada November 2021. Korban meninggal disebabkan oleh banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem. Sedangkan, kerusakan rumah banyak disebabkan oleh banjir.

Baca juga: Peringatan BMKG di Libur Natal dan Tahun Baru: Waspada Bencana Hidrometeorologi

JESSICA ESTER

Berita terkait

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

11 jam lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

15 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

18 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

2 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya