Kasus Muchdi, Peradilan Harus Jaga Kepercayaan Publik

Reporter

Editor

Kamis, 1 Januari 2009 19:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Ketua Komisi Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri DPR, Yusron Ihza Mahendra, meminta peradilan tetap menjaga kepercayaan publik dalam memutus masalah. "Peradilan harus berjalan sesuai bukti dan fakta hukum," katanya melalui telepon, Kamis (1/1).

Hal itu terkait dengan vonis bebas dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kepada mantan Deputi V Kepala BIN Muchdi dalam kasus dugaan pembunuhan Munir. Dia mengakui tidak selamanya peradilan sesuai dengan opini publik. "Tapi dengan menjaga kepercayaan publik, keputusan baik atau buruk tentu responnya akan lebih baik," katanya.

Menurut dia, jaksa perlu meningkatkan profesionalitasnya dalam penyiapan dakwaan dan bukti. "Peran kejaksaan yang kurang teliti bisa berdampak bebasnya terdakwa," katanya.

Kemungkinan peran intelejen saat itu, dia mengakui cukup sulit menganalisa. "Namun sejak masa reformasi peran intelejen tidak sekuat pada masa Orde Baru," ujarnya.

Desakan dari pihak lain, dia mengatakan hal itu bisa saja terjadi. "Namun, kita harus melihat positif," katanya.

Anggota Komisi Pertahanan lainnya, Djoko Susilo, mengatakan keterlibatan Muchdi dalam peran pembunuhan Munir didasarkan pada hipotesis. "Analisa ini jika tidak didukung dengan bukti dan keterangan yang cukup, ya bisa berdampak bebas," katanya.

Dia mendukung upaya kasasi yang akan dilakukan kejaksaan. "Namun, dalam penyiapan materi kasasinya harus lebih teliti," katanya. "Karena kalau sudah inkrah tidak bisa lagi dijerat."

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

36 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

13 Oktober 2023

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

Hari ini, 13 Oktober, 7 tahun lalu Presiden Jokowi minta Jaksa Agung usut kasus pembunuhan Munir. Malah dokumen TPF Munir hilang. Begini kata Suciwati

Baca Selengkapnya

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

24 Desember 2022

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

Komite Aksi Untuk Munir (KASUM) masih mendiskusikan nama untuk diajukan ke tim ad hoc Komnas HAM menyelidiki kasus Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

23 Desember 2022

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

Tim adhoc penyelidikan kasus Munir akan diumumkan pada 10 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

10 Oktober 2022

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

Istri akvitis hak asasi manusia (HAM) Munir, Suciwati, merilis buku berjudul "Mencintai Munir".

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

16 September 2022

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

Teka-teki kematian Munir telah 18 tahun. Ongen Latuihamallo saksi kunci pembunuhan aktivis HAM itu, ditemukan tewas saat menyetir mobil.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

8 September 2022

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

Munir aktivis HAM dibunuh dengan racun arsenik saat perjalanannya ke Belanda 7 September 2004. Kini sudah 18 tahun lamanya, dalang tak juga ditemukan

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

7 September 2022

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

Komnas HAM membentuk tim ad hoc penyelidikan pelanggaran HAM berat kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

7 September 2022

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

Sesama aktivis HAM, Bambang Widjojanto mengenang kematian Munir 18 tahun lalu. Saat itu sebagai Ketua YLBHI, ia meminta Munir gabung di Jakarta.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kematian Munir, Begini Kronologi Pembunuhan Aktivis HAM Itu dengan Racun Arsenik

7 September 2022

18 Tahun Kematian Munir, Begini Kronologi Pembunuhan Aktivis HAM Itu dengan Racun Arsenik

Munir Said Thalib, aktivis HAM pendiri IKontraS dibunuh dengan racun arsenik saat penerbangan Jakarta - Belanda 18 tahun lalu. Siapa dalangnya?

Baca Selengkapnya