TNI-Polri Bentrok di Papua, Andika Perkasa Serahkan Anak Buahnya ke POM
Reporter
Antara
Editor
Aditya Budiman
Senin, 29 November 2021 14:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan akan memproses hukum prajurit yang terlibat bentrok dengan anggota kepolisian di Tembagapura, Timika, Papua. "Pusat Polisi Militer (POM) TNI bersama-sama dengan Pusat Militer TNI Angkatan Darat sedang lakukan proses terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," ujar Andika, Senin, 29 November 2021.
Selain itu, kata Andika, pengusutan kasus dugaan pelanggaran pidana juga akan dilakukan oleh Polri terhadap personelnya yang terlibat dalam perselisihan. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini menyatakan sudah berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap anggota polisi yang terlibat.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Marthinus Fakhiri mengatakan insiden perkelahian antara anggota Polri dan TNI di Tembagapura telah diselesaikan secara damai. Menurut dia, insiden antara anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala Kopassus dan anggota Polri dari Satgas Amole di Kabupaten Mimika hanya salah paham saja.
"Tidak ada bentrok, salah paham saja itu. Sudah diselesaikan, sudah berdamai," ujar Marthinus.
Ia menyatakan Satgas Nanggala dan Satgas Amole, sama-sama berada di bawah Operasi Satgas Nemangkawi. "Nanggala juga kan itu di bawah Kapolda karena di bawah Operasi Nemangkawi. Amole juga sama di bawah Kapolda. Sudah diselesaikan langsung," ujar Marthinus.
Marthinus tak menyebut soal adanya korban dalam bentrokan tersebut. Namun dia memastikan permasalahan sudah diselesaikan. "Korban luka-luka biasa saja. sudah diselesaikan. Tidak masalah ya. Insyaallah aman-aman saja," tuturnya.
Dari keterangan Humas Polda Papua, peristiwa bentrokan antara TNI-Polri terjadi Sabtu, 27 November 2021 di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Timika, Papua. Insiden bermula dari enam personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72 yang sedang berjualan rokok.
Selanjutnya tiba anggota TNI Personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok. Mereka komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 Penugasan. Kedua pihak bersitegang dan bentrokan tak terhindarkan dengan melibatkan benda tumpul dan tajam terhadap enam Personel Amole Kompi 3 Penugasan.
Baca: Keributan Personel TNI dan Polri di Timika Berakhir Damai