Tentang Buzzer dan dari Mana Mereka Berasal
Reporter
Tempo.co
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 22 November 2021 15:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyatakan bahwa Gubernur DKI Anies Baswedan sering kali diserang oleh para buzzer atau pendengung di media sosial.
“Kalau kita perhatikan kan buzzer-buzzer nyerang terus, dianggap Pak anies enggak pernah kerja apa-apa,” kata Mohamad Taufik, Sabtu, 20 November 2021.
Sebelumnya, Majelis Ulama Islam atau MUI DKI Jakarta berencana membentuk sebuah cyber army untuk membela dan membantu Anies dalam melawan para buzzer di media sosial.
Lalu, apa sebenarnya itu buzzer dan bagaimana sejarahnya di Indonesia?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Center for Innovation Policy and Governance (CIPG) pada 2017 menyebutkan bahwa buzzer pertama kali muncul di Indonesia pada 2009. Saat itu, buzzer muncul bersamaan dengan maraknya pengguna Twitter di Indonesia pada saat itu.
Dalam penelitian tersebut, CIPG menyebutkan bahwa penggunaan buzzer baru mencapai puncaknya ketika Pilkada DKI 2012 dan sejak saat itu buzzer semakin banyak bermunculan menjelang pemilihan umum.
CIPG mendefinisikan buzzer sebagai suatu individu atau akun yang memiliki kemampuan untuk mengamplifikasi pesan dengan cara menarik perhatian dan/atau membangun percakapan dan bergerak dengan motif tertentu. Di samping itu, adanya buzzer erat kaitannya dengan teori opinion leader dan hierarchy of influence.
Perekrutan buzzer menurut CIPG dilakukan dengan banyak cara, antara lain melalui seleksi berjenjang, pendekatan langsung, dan membuka lowongan di media sosial.
Di era saat ini, penggunaan buzzer dalam dunia politik memang tidak dapat dihindarkan dan buzzer ini memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kecerdasan dan kecermatan dari masyarakat supaya tidak menelan informasi secara mentah dari apa yang mereka dapatkan di media sosial.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Anwar Abbas Dukung MUI DKI Bentuk Cyber Army untuk Amar Maruf Nahi Munkar