Denny Indrayana Kenang Advokat Jurkani dan Singgung Kejanggalan Kasusnya

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Sabtu, 13 November 2021 11:37 WIB

Calon Gubernur Kalimantan Selatan Denny Indrayana bersiap meninggalkan gedung KPK seusai melakukan pelaporan kasus korupsi, di Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021. Denny melaporkan maraknya dugaan korupsi di daerah Kalimantan Selatan, diantaranya pembangunan masjid bambu dengan anggaran hampir Rp12 miliar dan program penghijauan oleh Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun anggaran 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Denny Indrayana mengenang 10 hari wafatnya Jurkani, advokat dari Kalimantan Selatan yang meninggal pada 3 November 2021 akibat luka penganiayaan. Almarhum menderita luka bacok serius setelah menerima serangan brutal di konsesi Izin Usaha Pertambangan Anzawara di Jalan Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat petang, 22 Oktober 2021.

“Sengaja saya mengambil jeda waktu, tidak langsung menulis setelah Kanda Jurkani menutup mata selamanya. Saya ingin memberi waktu untuk hati nurani berkontemplasi, tidak terbawa emosi, karena mudah sekali hanyut dalam air mata, apalagi melihat ketidakadilan di depan mata,” kata dia lewat keterangan tertulis, Sabtu, 13 November 2021.

Denny mengatakan peristiwa pembacokan terhadap sahabatnya itu menandakan bahwa mafia tambang ilegal masih menjadi raja, dan rakyat hanya menjadi budak. Dia mengatakan dalam setiap lingkaran mafia, selalu ada pemimpin tertinggi.

“Dalam setiap lingkaran mafioso, selalu ada sang Godfather, yang duduk santai di kursi singgasana,” kata dia. “Baginya semua ada harganya, kecuali nyawa manusia,” kata mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini.

Denny mengatakan ketika nyaris semua termasuk harga diri bisa dibeli, maka keadilan akan menjadi barang langka yang sulit dicari. Dalam kondisi itu, kata dia, sulit mengharapkan penegakan hukum bisa dilakukan.

Advertising
Advertising

“Penegak hukum di Tanah Bumbu berhadapan muka langsung dengan duet maut tantangan: tekanan kekuasaan dan godaan keuangan. Tidak banyak yang bisa lolos dari jeratan pisau tajam bermata dua itu,” kata dia.

Denny menyebutkan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam pembacokan Jurkani. Dia mengatakan aneh muncul cerita bahwa pelakunya adalah preman mabuk, namun bisa mengenali Jurkani. “Ada Jurkani, itu Jurkani,” kata Denny. Preman itu, kata dia, lalu memecahkan kaca mobil dan mengayunkan senjata tajamnya ke Jurkani. Setelah membacok, kata dia, kejanggalan lainnya adalah preman mabuk tersebut bisa berpikir untuk memerintahkan mobil berputar melalui jalan melingkar agar Jurkani kehabisan darah.

Denny mengatakan sempat beberapa kali melakukan video call saat Jurkani dirawat di rumah sakit setelah pembacokan. Dia mengatakan saat dirawat, Jurkani masih bersemangat untuk melawan. “Ulun (saya) tangkis, Prof. Kita lawan, kada (tidak) akan menyerah. Kita terus lawan Prof!” kata Denny menirukan Jurkani.

Denny Indrayana mengatakan sempat menelepon setelah Jurkani menjalani operasi. Dengan selang masih tersambung di mulutnya, Denny mengatakan Jurkani masih mengirimkan semangat untuk berjuang. “Sepuluh hari sudah Kanda Jurkani pergi, tak akan kembali. Tapi perjuangannya tidak boleh berhenti,” kata dia.

Berita terkait

Pekerja Tambang Timah Ilegal Air Bunut Parit Tiga Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsor

1 hari lalu

Pekerja Tambang Timah Ilegal Air Bunut Parit Tiga Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsor

Satu pekerja tambang timah yang diduga ilegal meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Siasat Anyar Membungkam Kebebasan Pers

6 hari lalu

Siasat Anyar Membungkam Kebebasan Pers

Apa alasan munculnya dua pasal dalam Rancangan Undang-Undang atau RUU Penyiaran yang dinilai bisa membungkam kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

6 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

7 hari lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Mudarat Tambang buat Ormas

8 hari lalu

Mudarat Tambang buat Ormas

Risiko mengintai di balik rencana pemberian izin tambang batu bara kepada ormas keagamaan. Perusahaan besar berpotensi sebagai 'penumpang gelap'.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

12 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

12 hari lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

13 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

13 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

13 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya