Naik Pesawat Tak Lagi Harus Tes PCR, Epidemiolog: Risiko Penularan Kecil

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Selasa, 2 November 2021 11:18 WIB

Petugas mendata dan melakukan tes PCR bagi penumpang yang datang dari luar negeri di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Sabtu, 23 Oktober 2021. TEMPO/MARTHA WARTA SILABAN

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi menerbitkan Instruksi Mendagri atau Immedagri Nomor 57 tahun 2021. Lewat aturan anyar ini, pemerintah mengubah ketentuan tes polymerase chain reaction atau PCR bagi penumpang pesawat. Mulai hari ini, pengguna moda transportasi udara yang sudah divaksin dua kali tak perlu lagi mengantongi syarat tes usap tersebut.

Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyebut, tes PCR memang tidak diperlukan sebagai syarat penerbangan karena syarat penumpang harus sudah divaksin juga diberlakukan. Selain itu, ujar Dicky, secara saintifik, risiko penularan Covid-19 di pesawat juga kecil karena perputaran sirkulasi udara dalam pesawat menggunakan hepa filter.

"Data menunjukkan, 1 kasus infeksi dari setiap 27 juta orang. Ini data sebelum vaksin menjadi syarat penerbangan dan ketika protokol belum menjadi kewajiban, apalagi sekarang. Jadi artinya, antigen untuk syarat penerbangan domestik itu sudah lebih dari memadai," ujar Dicky saat dihubungi Tempo pada Selasa, 2 November 2021.

Bahkan, lanjut Dicky, di negara-negara yang vaksinasinya sudah lebih dari 50 persen jumlah penduduk, juga sudah tidak memberlakukan antigen untuk syarat penerbangan.

Pemerintah mengubah syarat tes PCR sebagai syarat penerbangan setelah mendapat kritikan dari masyarakat. Aturan terbaru mulai berlaku pada
2 November 2021 sampai dengan 15 November 2021. Pelaku perjalanan pesawat udara yang sudah divaksin dua kali cukup menunjukkan antigen (H-1). Sementara pelaku perjalanan yang baru divaksin satu kali tetap harus PCR (H-3).

Dicky menyebut kebijakan pemerintah yang berubah-ubah ini masih bisa dimaklumi mengingat situasi pandemi yang penuh perubahan.

"Selama itu merespons sesuatu yang jauh lebih tepat berbasis sains dan juga strategi dalam konteks pengendalian pandemi, saya kira tidak menjadi masalah. Jangan sampai yang terjadi itu adalah ketika menyadari ada kebijakan yang belum tepat, tapi terus dipertahankan. Nah, itu yang berbahaya," ujar Dicky.

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

5 hari lalu

Pendapatan Indonesia AirAsia Melonjak jadi Rp 6,62 Triliun, Apa Saja Komponen Pendorongnya?

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine membeberkan komponen pendorong lonjakan pendapatan perusahaan pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

14 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya