Survei Indikator: Isu Perubahan Iklim Jadi Perhatian Mayoritas Pemilih Pemula

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Rabu, 27 Oktober 2021 12:31 WIB

A group of chinstrap penguins walk on top of an iceberg floating near Lemaire Channel, Antarctica, February 6, 2020. The number of chinstrap penguins in some colonies in Western Antarctica has fallen by as much as 77% since they were last surveyed in the 1970s, say scientists studying the impact of climate change on the remote region. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Cerah melakukan survei mengenai opini dan persepsi di kalangan pemilih muda (Gen-Z dan milenial) terhadap isu perubahan iklim di Indonesia. Survei dilakukan terhadap mereka dengan rentang usia 17-35 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hasil sigi menunjukkan, 82 persen responden memiliki tingkat awareness atau kepedulian yang tinggi terhadap isu perubahan iklim. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi merinci, jika dibagi menjadi dua kelompok usia, mereka yang usia 17-26 tahun, tingkat kepeduliannya mencapai 85 persen dan usia 27-35 tahun sebesar 79 persen.

"Jadi, generasi Z itu sangat tinggi kepedulian akan isu perubahan iklim, bahkan lebih tinggi dari milineal. Semakin muda pemilih, semakin tahu mereka akan isu-isu ini. Saya cukup terkejut dengan hasil survei ini. Dan tentu ini sebuah berita yang menggembirakan," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers, Rabu, 27 Oktober 2021.

Hasil sigi juga memotret kecenderungan tingkat kesadaran serta kekhawatiran atas berbagai isu krisis iklim masih didominasi oleh responden pemilih Gen-Z dan milenial dengan latar belakang gender perempuan, pendidikan dan pendapatan tinggi (SLTA dan Kuliah), kalangan profesional serta tinggal di perkotaan.

Mayoritas responden, yakni 61 persen Gen-Z dan milenial, kata Burhanuddin, memandang krisis iklim sebagai akibat ulah manusia dan perlu segera diatasi. Hanya 3 persen dari responden pemilih muda di Indonesia yang termasuk dalam kelompok dismissives menganggap krisis iklim bukan ulah manusia dan tidak perlu dikhawatirkan. "Hampir tidak ditemukan responden yang termasuk dalam kelompok penyangkal perubahan iklim di Indonesia," ujarnya.

Advertising
Advertising

Survei Indikator menunjukkan mayoritas pemilih kelompok usia Gen-Z dan milenial sebanyak 81 persen mayoritas menjawab perlindungan dan pelestarian lingkungan harus diutamakan, meski harus memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Survei juga memotret persepsi pemilih muda atas tingkat perhatian partai-partai politik di Indonesia dalam mengatasi krisis iklim masih sangat rendah," ujar Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, temuan ini semestinya bisa menjadi peluang strategis bagi partai-partai untuk memulai melibatkan berbagai stakeholders masyarakat sipil dalam penyusunan agenda krisis iklim ke dalam platform partai. Tujuannya untuk menarik perhatian dan fokus dari blok strategis pemilih muda dan pemula kalangan Gen-Z dan milenial yang mencapai sekitar 80 juta atau 40 persen dari populasi pemilih di Pemilu 2024.

Survei dilakukan pada 9-16 September 2021. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17 tahun hingga 35 tahun ketika survei dilakukan. Dalam survei ini, jumlah sampel sebanyak 4.020 responden yang terdiri atas 3.216 responden usia 17-26 tahun dan 804 responden usia 27-35 tahun.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Penarikan sampel menggunakan metode stratified multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

6 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

19 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

11 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

12 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

12 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

17 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

23 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

26 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya