Polisi Sebut Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa UNS yang Tewas saat Diklat
Reporter
Jamal A Nashr
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 26 Oktober 2021 13:31 WIB
Sebelumnya, Universitas Sebelas Maret Surakarta membenarkan mahasiswanya bernama Gilang Endi meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiswa.
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto di Solo, Jawa Tengah, Senin, 25 Oktober 2021 mengatakan pihak kampus belum mengetahui penyebab meninggalnya mahasiswa Sekolah Vokasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UNS angkatan 2020 tersebut.
"Untuk penyebabnya kami belum tahu semua, makanya biar ketemu jawabannya dan pihak keluarga bisa menerima, keluarga sudah sepakat mengizinkan otopsi, ini bisa lebih menjelaskan kenapa," katanya.
Ia mengatakan saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan panitia.
"Kami tidak masuk ke situ, jadi tunggu saja hasil otopsinya. Kalau kronologi awal yang saya ikut dengar adalah baik dari pihak komandan batalyon, komandan menwa, dan komandan provost mengatakan bahwa memang yang bersangkutan tidak ada gejala kesehatan khusus, hanya kakinya kram sehingga ada yang mendampingi secara khusus," katanya.
Akibat kejadian tersebut, dikatakannya, kegiatan yang dimulai pada Sabtu, 23 Oktober 2021 dan seharusnya selesai pada Minggu tersebut untuk sementara ini dihentikan.
Mengenai kegiatan yang dilakukan selama diklatsar, ia mengatakan, salah satunya orientasi lapangan dimulai dari pengecekan kesehatan, pengambilan helm, hingga orientasi lapangan itu sendiri.
"Peserta ini berjalan menuju fakultas teknik, kemudian menuju ke danau, berhenti di jembatan di situ. Selanjutnya ada aktivitas fisik, ada juga materi dan pada sore hari kembali ke markas di sini," katanya.
Baca: Mahasiswa UNS Meninggal Saat Ikuti Diklatsar Menwa di Sungai Bengawan Solo