Politikus Golkar Tolak Usul Fadli Zon agar Densus 88 Dibubarkan

Kamis, 21 Oktober 2021 18:37 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, 27 November 2017. ANTARA FOTO/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman menyatakan tak setuju dengan usul pembubaran Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror. Usul itu sebelumnya dilontarkan oleh politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

"Keberadaan Densus 88 masih sangat diperlukan untuk melakukan monitoring, pemetaan, dan pemantauan gerakan teror," kata Maman dalam keterangannya, Kamis, 21 Oktober 2021.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan gerakan teroris selalu berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dan situasi politik. Dalam banyak kasus, ujarnya, gerakan teroris sangat dinamis dan berevolusi dari satu pola ke pola yang lain.

Oleh sebab itu, ia menilai Indonesia memerlukan satu lembaga yang khusus dan fokus untuk menanganinya. "Dalam hal ini Densus 88," ucapnya.

Maman mencontohkan gerakan aksi teroris saat ini banyak berkedok agama, baik yang bergerak secara organik maupun nonorganik. Dia menilai gerakan tersebut berkonsekuensi pembelahan dan sentimen terhadap kelompok agama tertentu, dalam hal ini Islam.

Advertising
Advertising

Padahal, menurut legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat ini, Islam di Indonesia adalah Islam rahmatan lil alamin. Ia berpendapat perlu ada penjelasan kepada publik bahwa gerakan teroris yang ada tak bisa dikaitkan dengan Islam.

Dia beralasan tujuan gerakan teroris yakni membangun kekacauan dan pembelahan di masyarakat. "Yang perlu kita sampaikan kepada publik, aksi terorisme tak hanya identik dengan agama, tetapi semua gerakan yang berpotensi menimbulkan kekacauan pada intinya adalah gerakan teroris," kata dia.

Ke depannya, Maman melanjutkan, tak menutup kemungkinan narasi dan isu besar gerakan teroris tak lagi menggunakan simbol agama. Namun, bisa jadi bergeser memanfaatkan simbol komunitas sekte, bahkan simbol-simbol lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

"Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah lembaga seperti Densus 88 yang fokus untuk selalu bisa mendeteksi sebuah aksi teror baik yang berupa gerakan nyata maupun senyap," kata Maman.

Fadli Zon sebelumnya melontarkan usulan agar Densus 88 dibubarkan lewat cuitan di akun Twitternya. Ia menanggapi pemberitaan ihwal pernyataan Densus 88 yang menyebut bahwa Taliban menginspirasi teroris Indonesia.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamofobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas," cuitnya pada 5 Oktober 2021.

Baca juga: Periode Januari-September 2021, Densus 88 Ringkus 315 Terduga Teroris


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

8 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

9 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

1 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

2 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

2 hari lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya