Kepada Cindy Adams, Soekarno Cerita Soal Seragam Militer yang Selalu Ia Kenakan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 17 Oktober 2021 16:01 WIB

Presiden Sukarno dan Soeharto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Pertama RI Soekarno memang kerap didapati mengenakan pakaian berbau militer, salah satunya berupa setelan jas hijau dengan tanda kehormatan di dada kirinya.

Penampilan Bung Karno sempat mendapatkan “kritikan” dari sejumlah perwira, di antaranya adalah Letnan Jenderal (Purn) TB Simatupang. TB Simatupang yang saat itu baru berusia 29 tahun mengatakan kepada Soekarno, bahwa Bung Karno takut tidak dihormati jika tidak mengenakan pakaian berwibawa itu.

Soekarno sempat marah atas kritik lancang yang disampaikan TB Simatupang tersebut. Dalam biografinya, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, yang ditulis oleh Cindy Adams, Soekarno menjelaskan alasannya mengenakan pakaian berbau militer karena dia adalah panglima tertinggi, Bung Karno ingin menampilkan citra berwibawa agar membuat rakyatnya percaya dan bangga.

Ketika diangkat menjadi Panglima Tertinggi, Soekarno menyadari bahwa rakyat menginginkan satu tokoh pahlawan. Soekarno pun memenuhi keinginan mereka. Pada mulanya Soekarno bahkan memakai pedang emas di pinggang.

“Sebelum orang lain menyebutnya, akan kukatakan padamu lebih dulu. Ya, aku tahu bahwa aku kelihatan lebih pantas dalam pakaian seragam. Akan tetapi terlepas daripada kesukaan akan pakaian necis dan rapi, kalau aku berpakaian militer maka secara mental aku berpakaian dalam selubung kepercayaan,” kata Bung Karno kepada Cindy Adams.

Advertising
Advertising

Keinginan untuk berpakaian seragam tersebut tidak pernah hilang dari pikiran Soekarno. Setelah mengambil sumpah sebagai Presiden pada 1945, Soekarno mulai memakai uniform berbau militer. Pers asing kemudian mengritik penampilan Soekarno. “Mereka mengejek. Uhhh, Presiden Sukarno memakai kancing dari emas. Uhhh ! Dia pakai uniform hanya untuk melagak,” kata Soekarno, menirukan ejekan tersebut.

Soekarno mengaku lebih suka memakai uniform berbau militer setiap muncul di hadapan umum, sebab dia menyadari bahwa rakyat yang telah lama dijajah kolonialis lebih senang melihat Presidennya berpakaian gagah.

Untuk itu Soekarno harus terlihat berwibawa. “Misalnya, Kepala Negaranya muncul dengan baju kusut dan berkerut seperti seorang wisatawan dengan sisi topinya yang lembab dan penuh keringat, aku yakin akan terdengar keluhan kekecewaan,” kata Soekarno.

Tapi benarkah hanya itu alasan Soekarno suka memakai seragam militer? Cindy Adams dalam wawancaranya dengan Bung Karno untuk menulis biografi tersebut tak lantas percaya begitu saja alasan Soekarno.

Setengah berbisik, Cindy berkata Presiden Soekarno dengan menuduhnya memakai pakaian berbau militer karena menyadari dirinya terlihat tampan saat mengenakannya. “Saya yakin kau memakainya karena kau sadar dirimu terlihat ganteng jika mengenakan uniform,” kata Cindy.

Mendengar pernyataan Cindy Adams, Soekarno terkejut lantaran tak menyangka wartawan cantik itu akan berani berkata demikian. Tapi Soekarno kemudian tersenyum, dan menjawab dengan yang berbisik. “Kamu benar sayangku, tapi jangan bilang siapa-siapa ya,” kata Soekarno .

Berbeda dengan anggapan Soekarno, bagi TB Simatupang, Soekarno mengenakan seragam militer seakan menekankan bahwa hanya orang yang berseragam yang patut dihormati. Meski sempat mendapatkan marah dari Presiden Soekarno, TB Simatupang dalam bukunya: Percakapan Dengan DR TB Simatupang, menjelaskan meski Bung Karno tidak mengenakan pakaian militer, dia akan tetap dihormati oleh rakyat.

“Saya sebagai Kepala Staf Angkatan Perang yang mengenakan uniform, memberi hormat pada Bung Karno yang tidak memakai uniform. Sehingga dengan demikian masyarakat melihat bukan yang memakai uniform itu yang tinggi, tetapi yang tidak memakai uniform,” kata TB Simatupang.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Tiga Pesan Soeharto kepada Presiden Soekarno Pasca G30S

Berita terkait

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

5 hari lalu

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.

Baca Selengkapnya

Terlibat Konflik Ukraina-Rusia, Pejabat Militer dan Pasukan Korea Utara Ditempatkan di Garis Depan

6 hari lalu

Terlibat Konflik Ukraina-Rusia, Pejabat Militer dan Pasukan Korea Utara Ditempatkan di Garis Depan

Pejabat Rusia dilaporkan mengajarkan terminologi militer kepada pasukan Korea Utara

Baca Selengkapnya

Rusia Minta PBB Turun Tangan Tenangkan Situasi Timur Tengah usai Serangan Udara Israel ke Iran

7 hari lalu

Rusia Minta PBB Turun Tangan Tenangkan Situasi Timur Tengah usai Serangan Udara Israel ke Iran

Tiga gelombang serangan udara Israel menghantam terhadap target militer di Teheran, dan Iran bagian barat.

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei: Serangan Israel Tak Boleh Dianggap Remeh

8 hari lalu

Ali Khamenei: Serangan Israel Tak Boleh Dianggap Remeh

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengungkapkan reaksi pertamanya menyusul serangan udara Israel terhadap lokasi militer Iran

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang

10 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang

Prabowo menekankan retret di Akmil Magelang merupakan the military way yang biasa dilakukan di pemerintahan dan perusahaan.

Baca Selengkapnya

PM Thailand Minta Maaf atas Pembantaian Muslim Tak Bai 20 Tahun Silam

10 hari lalu

PM Thailand Minta Maaf atas Pembantaian Muslim Tak Bai 20 Tahun Silam

PM Thailand Paetongtarn Shinawatra meminta maaf atas pembantaian 78 warga Muslim di Tak Bai saat ayahnya, Thaksin Shinawatra, berkuasa

Baca Selengkapnya

Survei: Mayoritas Warga Yakin Militer Polandia Tidak Mampu Lindungi Negara

12 hari lalu

Survei: Mayoritas Warga Yakin Militer Polandia Tidak Mampu Lindungi Negara

Sebanyak 62.5 persen responden dalam sebuah survei menyebut yakin militer mereka tidak mampu melindungi negara.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Makam Imam Bukhari yang Dikunjungi Megawati

14 hari lalu

Kisah Penemuan Makam Imam Bukhari yang Dikunjungi Megawati

Megawati absen di pelantikan Prabowo-Gibran karena sakit setelah kunjungan ke Uzbekistan. Di sana, ia ziarah ke makam Imam Bukhari.

Baca Selengkapnya

Rekam jejak Sugiono, Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Prabowo Subianto

14 hari lalu

Rekam jejak Sugiono, Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Prabowo Subianto

Sugiono dikenal memiliki segudang pengalaman yang luas baik di bidang militer maupun di bidang politik.

Baca Selengkapnya