Hari-hari Terakhir Agus Salim: Tinggalkan Jabatan, Mengabdikan diri untuk Islam

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Oktober 2021 20:40 WIB

H. Agus Salim. Wikipedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 1946 hingga 1950 adalah tahun-tahun emas Haji Agus Salim dalam pergolakan politik Indonesia. Ia bahkan digelari sebagai “Orang Tua Besar”. Tetapi, setelah tahun emas tersebut, peran Agus Salim lambat laun memudar.

Agus Salim kemudian memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya untuk keluhuran Islam. Keputusan Agus Salim ini berawal dari undangan untuk memberikan kuliah tentang Islam di Cornell University, Ithaca, AS dan memberikan kuliah di Princeton University.

Pada masa-masa ini, kesempatan Agus Salim untuk terus memperdalam pengetahuannya dalam bidang ilmu kembali terbuka. Kuliah-kuliah Agus Salim diisi dengan sejarah hidupnya terutama yang berhubungan dengan asal mula bagaimana Islam di daerah Minangkabau yang kental tradisi agamanya.

Akhirnya, Agus Salim menjadi tertarik untuk mempelajari Islam dari berbagai segi, bukan hanya sebagai agama dan panutan nenek moyang, tetapi juga sebagai pandangan hidup setiap pribadi muslim yang sadar akan tugas dan kewajibannya di tengah-tengah masyarakat bangsanya.

Penyelidikan Agus Salim ini sampai pada kesimpulan bahwa umat Islam di Indonesia mundur lantaran salah dalam menafsirkan ajaran-ajaran Islam. Karena itu, Agus Salim, selain menjadi ulama, juga berperan sebagai salah seorang ahli pikir Islam. Ia juga terjun di tengah-tengah pergerakan Islam untuk memberi bimbingan secara langsung.

Advertising
Advertising

Kuatnya motivasi Agus Salim terhadap Islam sebenarnya dapat dilacak jauh ke belakang, yaitu ketika dirinya bermukim selama 5 tahun di Arab. Karena itu, meskipun Agus Salim mendapatkan pendidikan formal dari Barat, tetapi ia tetap kembali kepada Islam yang hampir tenggelam dalam gemerlap Barat.

Agus Salim pun lahir menjadi seorang reformer Islam di Tanah Air, mengikuti jejak reformer Islam lain seperti Jamaluddin Al Afghani dan Mohammad Abduh. Ia pun akhirnya kembali ke Indonesia pada 1954.

Pada perayaan ulang tahunnya ke-70, Agus Salim semakin memantapkan niatnya dan memutuskan untuk meninggalkan jabatan pemerintahan dan akan mencurahkan tenaga dan pikiran untuk pendidikan dan pengajaran.

Namun, manusia hanya berencana, Tuhan jua yang menentukan. Pada 4 November 1954 jam 14.42, Agus Salim wafat di Rumah Sakit Umum Jakarta. Keesokan harinya pukul 2 siang, jenazah Agus Salim dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: H. Agus Salim Bernama Lahir Mushudul Haq Pernah Tolak Beasiswa dari RA Kartini

Berita terkait

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

3 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

3 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

4 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

9 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

10 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

11 hari lalu

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

Silek Galombang Duo Baleh merupakan salah satu aliran atau cabang dari seni bela diri tradisional Minangkabau yang berkembang di Batipuh, Tanah Datar.

Baca Selengkapnya

DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

14 hari lalu

DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

16 hari lalu

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.

Baca Selengkapnya