Permudah Distribusi Bantuan, BNPB Berencana Bangun Balai Logistik di 7 Kota
Reporter
Antara
Editor
Aditya Budiman
Minggu, 3 Oktober 2021 07:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana membangun gudang logistik di tujuh wilayah untuk mempercepat distribusi bantuan jika terjadi bencana. "Gudang atau balai besar logistik dan peralatan akan dibangun di tujuh provinsi, salah satunya di Kota Ambon untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan di Ambon, Sabtu kemarin.
Saat ini, ujar Lilik, satu balai besar dibangun di Kota Padang, Sumatera Barat untuk menampung logistik bagi kepentingan seluruh wilayah di Pulau Sumatera.
Sebanyak lima balai lainnya direncanakan dibangun di Manokwari untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, di Sulawesi akan dibangun di Gorontalo. Lalu wilayah Kalimantan diwakilkan oleh Kalimantan Selatan, sedangkan wilayah Pulau Jawa dipusatkan di Surabaya, dan wilayah Nusa Tenggara akan dibangun di Kota Kupang.
Lilik menyatakan rencana pembangunan balai logistik itu untuk mempermudah dan mempercepat distribusi bantuan logistik jika terjadi bencana di satu daerah. Menurut dia, selama ini seluruh logistik berada terpusat di Jakarta.
"Sehingga jika terjadi bencana misalnya di Ambon, maka respons time akan sangat lama, apalagi dalam jumlah banyak. Tetapi kalau sudah ada balai di sini, maka bantuan dapat disalurkan dalam waktu cepat," kata Lilik.
Ia mengatakan balai logistik juga akan dijadikan tempat pelatihan bagi para relawan tanggap bencana. Sehingga daerah akan lebih siap mengoperasikan atau memasang berbagai peralatan dan logistik BNPB.
"Tenda BNPB yang besar-besar misalnya, tidak semua orang bisa memasangnya. Karena itu perlu dilatih sehingga petugas dan relawan menjadi ahli mengoperasikannya," ujarnya.
Setiap balai yang dibangun juga akan dilengkapi jaringan komunikasi yang memadai, selain ada mobil operasional serta penempatan pegawai BNPB dari Jakarta. "Setiap balai logistik akan diperkuat dengan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (Pusdalops) dan berjaringan langsung BNPB. Sehingga setiap kejadian bencana dapat lebih cepat dipantau dan ditangani," katanya.
Ihwal lokasi pembangunan balai logistik, BNPB akan menunggu pemerintah daerah dalam menyediakan lahan. "BNPB tidak bisa membeli tanah. Karena itu kami meminta Pemprov masing-masing daerah untuk menyediakan dan menghibahnya kepada kami," ujar Lilik.
Setelah tanah tersedia, maka BNPB akan mengajukan anggaran pembangunan kepada Kementerian Keuangan. "Jadi ini rencana jangka panjang. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," kata Lilik.
Baca juga: Longsor di Bogor, BNPB Minta Pemerintah dan Pengusaha Jamin Keselamatan Warga