Menteri Agama Sebut Ada Kelompok yang Ingin Indonesia Hanya Satu Warna

Rabu, 29 September 2021 19:51 WIB

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 September 2021. Rapat tersebut membahas terkait pembahasan rencana kerja anggaran Kementerian atau Lembaga tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan berat terkait intoleransi, fanatisme, radikalisme dan terorisme.

“Masih ada sekelompok orang yang mengharapkan Indonesia itu hanya satu warna saja,” ujar Gus Yaqut di Yogyakarta Rabu 29 September 2021.

Yaqut menuturkan sekelompok orang itu mencoba menafikkan keberagaman Indonesia karena merasa diri mayoritas. “Mereka merasa paling banyak, lalu berusaha menyingkirkan yang tidak banyak," kata Yaqut.

Yaqut menegaskan, Indonesia dibangun atas dasar pluralisme. Indonesia, lanjut Yaqut, tidak mungkin berdiri jika tidak ada umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dan kepercayaan-kepercayaan lokal.

“Dengan situasi Indonesia itu, maka tidak boleh ada satu orang atau satu kelompok pun mengklaim dirinya paling memiliki Indonesia,” ujar dia.

Advertising
Advertising

"Apapun agamanya, tidak boleh ada yang mengklaim mereka yang paling berhak atas negeri ini," Yaqut menambahkan.

Yaqut menuturkan untuk melawan paham-paham yang mencoba mengabaikan keberagaman Indonesia itu, ia mengaku selama ini senantiasa merujuk nasihat Kyai Haji Mustofa Bisri atau Gus Mus.

"Dulu kita dibiasakan dengan nasihat 'sing waras ngalah' (yang waras mengalah), tapi Gus Mus selalu menasihati saya, ‘Sing waras ojo ngalah. Kalau sing waras ngalah yang menang yang nggak waras itu’ (Yang waras jangan mengalah karena kalau mengalah yang menang yang tidak waras),” ujar Yaqut yang menambahkan menang dalam arti merasa paling berhak atas Indonesia.

"Kita semua tidak ingin Indonesia tinggal sejarah, tidak ingin Indonesia tinggal cerita saja jadi yang waras jangan mengalah," kata dia.

Yaqut menuturkan, keberagaman sudah terbukti menjadi kekuatan Indonesia. Di masa kolonial keberagaman menjadi kekuatan untuk melawan penjajah.

"Kalau meyakini ajaran agama, maka saat jumlah kita semakin banyak, justru kita memiliki kewajiban melindungi yang kurang banyak," kata Yaqut.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Menangkal Epidemi Intoleransi di Perguruan Tinggi Agama

Berita terkait

Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

2 hari lalu

Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan

Dulu para santri berjuang melawan penjajah, maka saat ini santri harus mampu menaklukan tantangan zaman.

Baca Selengkapnya

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

14 hari lalu

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi terakhir Jamaah Islamiyah atau JI, Para Wijayanto menceritakan proses evaluasi hingga alasan deklarasi pembubaran organisasi.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi VIII DPR Sarankan Prabowo Tidak Pilih Yaqut sebagai Menteri Agama

15 hari lalu

Anggota Komisi VIII DPR Sarankan Prabowo Tidak Pilih Yaqut sebagai Menteri Agama

Menag Yaqut dianggap sudah tidak layak mengemban amanah tersebut lantaran tidak kooperatif sebagai mitra kerja Komisi VIII.

Baca Selengkapnya

Yaqut Cholil Qoumas: Rapor Merah hingga Tudingan Mangkir

17 hari lalu

Yaqut Cholil Qoumas: Rapor Merah hingga Tudingan Mangkir

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mangkir dari pemanggilan pihak Pansus Haji

Baca Selengkapnya

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

17 hari lalu

BNPT: Pancasila Kunci Perkuat Generasi Z Hadapi Radikalisme dan Terorisme

Direktur Pencegahan BNPT menekankan anak muda, generasi Z dan generasi Alpha, harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

17 hari lalu

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT merupakan mitra strategis BNPT di bidang pencegahan terorisme, sekaligus memberdayakan perempuan, anak, dan remaja.

Baca Selengkapnya

Anggota Pansus Haji Sebut Menag Yaqut Layak Dapat Rapor Merah

18 hari lalu

Anggota Pansus Haji Sebut Menag Yaqut Layak Dapat Rapor Merah

Anggota Pansus Haji DPR Marwan Jafar mengatakan Menag Yaqut layak diberi rapor merah jika melihat pelanggaran dalam penyelenggaraan haji.

Baca Selengkapnya

Pansus Haji Berpeluang Panggil Paksa Menag Yaqut jika 3 Kali Absen dari Panggilan

22 hari lalu

Pansus Haji Berpeluang Panggil Paksa Menag Yaqut jika 3 Kali Absen dari Panggilan

Pansus Haji DPR menyebut, ada kemungkinan untuk memanggil paksa Menag Yaqut Cholil Qoumas jika tiga kali absen dari panggilan sidang

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

23 hari lalu

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mangkir lagi dari panggilan Pansus Haji DPR. Apa lagi alasannya?

Baca Selengkapnya

Sejauh Mana Pansus Haji Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Kewenangan dalam Penyelenggaraan Haji?

24 hari lalu

Sejauh Mana Pansus Haji Selidiki Dugaan Penyalahgunaan Kewenangan dalam Penyelenggaraan Haji?

Sejauh mana langkah Pansus Haji menyelidiki dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan haji?

Baca Selengkapnya