Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menangkal Epidemi Intoleransi di Perguruan Tinggi Agama

image-gnews
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlah Darus Salam, Misbahus Salam, bersama para mahasiswa Islam berkunjung ke GKJW Rejoagung, Jember, Sabtu, 20 Februari 2021. Foto: Pdt Rena Prasetiya
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlah Darus Salam, Misbahus Salam, bersama para mahasiswa Islam berkunjung ke GKJW Rejoagung, Jember, Sabtu, 20 Februari 2021. Foto: Pdt Rena Prasetiya
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPondok Pesantren Raudlah Darus Salam, Desa Sukorejo, Bangsalsari, Jember, Jawa Timur kedatangan puluhan “santri” baru pada 14 Februari lalu. Kalung salib tampak tergantung di leher sejumlah “santri” yang berusia SMA hingga kuliah ini.

Mereka merupakan remaja Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Rejoagung, Jember. Ini kunjungan pertamanya ke sebuah yayasan pendidikan Islam. Mereka ingin merayakan hari kasih sayang dengan cara yang berbeda.

Pengasuh pondok, Misbahus Salam, memperkenalkan tamu spesialnya ini dengan muridnya yang lain. Pengajian di pondok saat itu pun sedikit berbeda. Santri tak dulu mengkaji kitab kuning seperti biasanya, melainkan berdiskusi dan tukar pikiran dengan remaja GKJW.

“Pemuda kami bersuka cita karena disambut luar biasa. (Membantah) Anggapan mereka selama ini pesantren sesuatu yang tidak bisa dimasuki nonmuslim,” kata pengurus GKJW, Pendeta Rena Prasetiya, saat dihubungi Tempo, Sabtu 7 Agustus 2021.

Enam hari kemudian giliran GKJW Rejoagung kedatangan puluhan tamu spesial. Semua petandang wanita memakai jilbab dan beberapa tamu pria mengenakan songkok. Rupanya Misbahus Salam membawa puluhan mahasiswa yang sedang praktik pengalaman lapangan (PPL) di pondoknya ke GKJW itu.

Puluhan mahasiswa ini berasal dari sejumlah kampus Islam di Jember. Misbah sengaja mengajaknya karena tidak ingin mereka terjebak dalam pemikiran yang eksklusif dan menutup diri dari golongan lain. “Terkait muamalah, Islam mengajarkan harus saling hidup bersama bahkan membangun negara bersama” tuturnya pada Tempo, Jumat, 6 Agustus 2021.

Kekhawatiran Misbah beralasan. Penelitian Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember pada 2018 menunjukkan 22 persen mahasiswa di kampus itu terpapar radikalisme. “Berangkat dari itu kami harus ikhtiar agar mahasiswa-mahasiswa ini inklusif” ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan ini tak jauh beda dengan riset Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Direktur PPIM, Ismatu Ropi, mengatakan dalam beberapa tahun ada kecenderungan sikap intoleran di kalangan anak muda. “Hal ini mengkhawatirkan jika dilihat dari konteks keberagaman Indonesia,” katanya.

Survei PPIM UIN Jakarta Maret kemarin menunjukkan 69,83 persen mahasiswa di Indonesia memiliki sikap toleransi beragama yang tinggi. Namun 30,16 persen atau satu dari tiga mahasiswa sikap toleransi beragamanya rendah. “Ini besar dan bisa menjadi api dalam sekam,” kata Ismatu pada Tempo.

Miris, toleransi yang rendah justru banyak ditemukan di perguruan tinggi agama (PTA) dibandingkan PT kedinasan, kampus negeri, maupun universitas swasta. Selain itu, semakin banyak kegiatan keagamaan tertentu membuat toleransi beragama kian rendah.

Ismatu menjelaskan lingkungan di PTA cenderung homogen sehingga interaksi sosial mahasiswa dengan kelompok yang berbeda terbatas. Ia menyarankan para pemangku kebijakan memperbanyak kegiatan sosial lintas agama di kampus-kampus. “Buatlah satu forum, bisa bentuknya mata kuliah, yang berkaitan dengan pengenalan tradisi agama dan adat di Indonesia,” tuturnya.

Bila tak buru-buru ditangani, Ismatu khawatir satu dekade ke depan Indonesia akan dilanda epidemi intoleransi. “Intoleran itu menular, akan ditemukan semakin banyak orang-orang yang bangga berbuat tidak toleran,” katanya.

Senada dengan Ismatu, Rena dan Misbah mendukung adanya kegiatan lintas iman di kalangan mahasiswa agar bisa saling mengenal satu sama lain. Misbah pun bersyukur hingga kini tidak ada warga di daerahnya yang mempermasalahkan tindakannya membawa mahasiswa Islam ke gereja. “Orang yang berwawasan moderat insyaallah akan merespon baik,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan kereta api. TEMPO/Muhammad Hidayat
Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

Penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 9 Jember masih cukup tinggi.


Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

2 hari lalu

Seorang penyerang mendekati Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. social media livestream video obtained by REUTERS
Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

3 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

3 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

4 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.


Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

4 hari lalu

Pelaku penusukan Joel Cauchi. Istimewa
Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi


Belasan Ribu Penumpang Padati Stasiun Jember di Puncak Arus Balik Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi penumpang kereta api. ANTARA /Reno Esnir
Belasan Ribu Penumpang Padati Stasiun Jember di Puncak Arus Balik Lebaran

Belasan ribu penumpang memadati Stasiun Kereta Api Jember di puncak arus balik Lebaran hari ini.


100 Ribu Lebih Penumpang Kereta Turun di Wilayah Daop 9 Jember Selama Arus Mudik

8 hari lalu

Pemudik bersiap menaiki Kereta Api di Stasiun Banyuwangi Baru, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 21 Desember 2018. PT KAI Daop 9 Jember memprediksi, jumlah penumpang selama masa angkutan natal dan tahun baru di wilayah Daop 9 meningkat sekitar tiga persen dibanding periode tahun lalu sebanyak 146.176. ANTARA/Budi Candra Setya
100 Ribu Lebih Penumpang Kereta Turun di Wilayah Daop 9 Jember Selama Arus Mudik

Pada lebaran hari kedua, jumlah penumpang kereta yang datang masih lebih tinggi dibanding yang berangkat.


Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

9 hari lalu

Warga berebut gunungan kupat (ketupat) berisi uang saat tradisi Grebeg Kupat di Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 26 April 2023. Tradisi Grebeg Kupat rutin digelar warga setempat sebagai ungkapan sukacita dan ajang silaturahmi dalam merayakan Lebaran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.


British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

17 hari lalu

British Museum. Wikipedia
British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.