Konflik LCS Ganggu Ketahanan Pangan Indonesia

Selasa, 28 September 2021 19:22 WIB

INFO NASIONAL-- Guru Besar Universitas Jember, Achmad Subagio menyatakan, ketahanan pangan Indonesia terancam terganggu jika terjadi masalah serius di Laut China Selatan (LCS). Pangkalnya, hingga kini masih mengimpor biomassa berupa karbohidrat sebesar 15 juta ton per tahun, yang nyaris setara dengan setengah kebutuhan beras nasional.

"Itu barang (15 juta ton impor karbohidrat) yang tidak mudah untuk kita dapatkan kalau ada problem di Laut China Selatan, impor kita jadi masalah. Anggaplah masalah hanya 5 juta ton, kita dapat dari mana?," ucap Subagio dalam diskusi virtual Ngobrol@Tempo bertema 'Cadangan Strategis Pangan untuk Kekuatan Pertahanan Indonesia', Selasa, 28 September 2021.

Karenanya, Subagio berpendapat, pemerintah harus memasifkan usaha end-to-end dari hulu hingga hilir sejak saat ini. Langkah tersebut diyakini dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut.

Subagio lantas membandingkan dengan perang gerilya pasca-kemerdekaan yang dikomandoi Jenderal Sudirman. Menurutnya, Indonesia mampu menang saat Agresi Militer Belanda II karena adanya suplai pangan yang cukup.

"Kalau kita lihat dalam sejarah bagimana Pak Sudirman gerilya, salah satu kesuksesannya, ya, singkong. Beliau mempunyai sistem cadangan pangan strategis berupa oyek, singkong. Lalu didistribusikan rakyat kepada tentara sewaktu pergerakan," jelasnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menggarap proyek lumbung pangan (food estate) di Kalimantan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di luar Jawa. Kemhan memilih komoditas singkong sebagai cadangan logistik strategis (CLS) yang dikembangkan.

Pada 2020-2021, Kemhan menargetkan pengembangan CLS dilakukan di lahan seluas 30.000 hektar di Kalimantan Tengah (Kalteng). Pengembangan kawasan yang baru dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru sekitar 600 hektar di Kabupaten Gunung Mas. Sisanya masih berproses di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk perizinan serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) perihal anggaran.

Pengamat militer Universitas Pertamina, Ian Montratama menambahkan, kawasan LCS terus memanas hingga kini. Kondisi kian genting seiring adanya kemitraan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat membangun kapal selam nuklir untuk "Negeri Kanguru" senilai Rp 1.425 triliun, yang anggarannya melampaui dana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bagi tiga matra TNI plus Polri.

Posisi Indonesia, ungkapnya, sampai sekarang pun belum diketahui, apakah akan netral atau terjerumus ke salah satu kubu. Sayangnya, pertahanan nasional tidak terbangun merata lantaran cenderung terpusat di Sumatra dan Jawa sehingga pulau-pulau terluar berpotensi menjadi proksi.

Meski demikian, Ian berpandangan, Indonesia akan menghadapi ancaman dari musuh yang masuk ke dalam wilayah dengan perang gerilya lantaran menganut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

"Kita harus mampu menyebar kekuatan ke wilayah-wilayah yang sulit dideteksi musuh dan harus didukung kantong-kantong logistik bisa berupa senjata, amunisi, dan pangan," ujar Ian.

"Di sini saya lihat 'benang merah' kenapa sektor pertahanan dilibatkan dalam food estate, (untuk) bangun kantong-kantong logistik. Tapi kalau kantong-kantong logistik, kan, seharusnya tidak teridentifikasi dengan mudah, harus tersamar juga," imbuhnya.

Lantaran pengembangan singkong sebagai CLS masuk dalam sishankamrata, bagi Ian, pemerintah berhak tidak mengeksposnya kepada publik ataupun media. Alasannya, bagian dari strategi pertahanan dan menjadi rahasia negara.

"Tapi, itu akan berbeda kalau itu dibawa ke ketahanan pangan, bagaimana food estate Kemhan dukung (penanganan) krisis pangan, solusi krisis pangan. Itu beda lagi," katanya. (*)

Berita terkait

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

16 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Jubir Kemenhan Sebut Prabowo Temui Xi Jinping Bukan sebagai Presiden Terpilih

31 hari lalu

Jubir Kemenhan Sebut Prabowo Temui Xi Jinping Bukan sebagai Presiden Terpilih

Prabowo hadir dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan dan bukan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Gerindra Minta Pertemuan Prabowo dan Presiden Cina Xi Jinping Tidak Dipolitisasi

31 hari lalu

Gerindra Minta Pertemuan Prabowo dan Presiden Cina Xi Jinping Tidak Dipolitisasi

Kata Dasco, menjadi tidak lazim jika Prabowo menolak undangan itu.

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

39 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

40 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

52 hari lalu

Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) klaim panen jagung di lahan food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Jubir Kemhan soal Pertemuan Tertutup AHY-Prabowo: Silaturahmi Menteri Baru

59 hari lalu

Jubir Kemhan soal Pertemuan Tertutup AHY-Prabowo: Silaturahmi Menteri Baru

Pertemuan AHY dan Prabowo berlangsung tertutup di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Imparsial Anggap Pemberian Gelar Jenderal Kehormatan ke Prabowo Anomali

28 Februari 2024

Imparsial Anggap Pemberian Gelar Jenderal Kehormatan ke Prabowo Anomali

Jokowi mengatakan alasan pemberian gelar kehormatan Jenderal TNI kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena kontribusinya bagi bangsa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Sematkan Prabowo Gelar Kehormatan Jenderal TNI Bintang Empat

28 Februari 2024

Jokowi Resmi Sematkan Prabowo Gelar Kehormatan Jenderal TNI Bintang Empat

"Penganugerahan ini adalah penghargaan sekaligus peneguhan berbakti sepenuhnya pada bangsa dan rakyat Indonesia," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya