Bantu Amankan PON Papua, BNPT Kirim Satgas Intelijen

Reporter

Andita Rahma

Kamis, 16 September 2021 11:12 WIB

Maskot dan slogan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menghiasi Bundaran HI, di Jakarta, Ahad, 18 Juli 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengirimkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Intelijen ke Papua untuk membantu pengamanan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-20 atau PON Papua.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk waspada akan kemungkinan terjadinya aksi terorisme ketika perhelatan PON Papua berlangsung. "BNPT mengirimkan Tim Satgas Intelijen," kata Kepala BNPT Boy Rafli Amar saat dihubungi Tempo pada Kamis, 16 September 2021.

Kendati demikian, Boy Rafli menyatakan bahwa Polri-TNI yang menjadi ujung tombak pengamanan. Sedangkan BNPT bertugas membantu mengawasi seluruh potensi aksi teror. "Leading sektor pengamanan dilaksanakan oleh Polri diback-up unsur TNI," ujar Boy Rafli.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 15 September, Boy Rafli meminta seluruh pihak mewaspadai kemungkinan terjadinya aksi terorisme dalam perhelatan PON Papua.

"Kami telah memberikan masukan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan karena serangan terorisme dalam PON itu adalah keniscayaan. Kami tentu tidak ingin dipermalukan dengan aksi-aksi itu," kata Boy. Kepala BNPT mengatakan aksi teror dalam PON Papua dapat dijalankan oleh kelompok ISIS maupun kelompok bersenjata.

Advertising
Advertising

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

20 jam lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

1 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

4 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

7 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

9 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

10 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

11 hari lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

12 hari lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

12 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

14 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya