Bamsoet: Perang Bubat Tak Ada dalam Prasasti

Kamis, 26 Agustus 2021 17:26 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

INFO NASIONAL-- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan pentingnya rekonsiliasi kultural dalam merekatkan relasi Sunda-Jawa sekaligus memutus sejarah kelam yang diakibatkan peristiwa perang di Bubat. Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan, 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana' diperkirakan ditulis pada abad ke-16 yang yang didalamnya menceritakan peristiwa perang di Bubat pada abad ke-14. Jarak penulisan dengan peristiwa terpaut dua ratus tahun, sehingga patut diduga terdapat distorsi dan deviasi fakta sejarah.

Selain itu, ternyata juga ditemukan fakta baru bahwa kedua kidung tersebut mulai dikenal publik melalui disertasi Prof. Dr. CC. Berg yang ditulis di tahun 1927-1928. Namun dalam disertasinya tersebut, Berg tidak menjelaskan dari mana sumber naskah asli 'Kidung Sunda' dan 'Kidung sundayana'. Terlebih dari 50 prasasti Majapahit dan 30 prasasti Sunda Galuh, tidak ada satupun yang menyebutkan peristiwa perang di Bubat.

"Sehingga patut diduga disertasi Prof. Dr. CC. Berg yang memuat 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana' tersebut memiliki motif memecah belah dua suku etnis terbesar bangsa Indonesia, Sunda dengan Jawa. Mengingat di tahun 1928 ada peristiwa Sumpah Pemuda, intelijen Belanda bisa jadi sudah mencium peristiwa Sumpah Pemuda ini dari jauh-jauh hari, sehingga tidak heran jika mereka memecah belah suku bangsa sebagai bagian dari devide et impera (politik pecah belah)," ujar Bamsoet dalam Webinar Series Ksatriavinaya di Bubat (Kewajiban Ksatria di Bubat) yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan DIY bekerjasama dengan Rumah Studi Jawa Makaradhwaja Yogyakarta, secara virtual dari Jakarta, Kamis 26 Agustus 2021.

Webinar tersebut juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Theria Wasim, Filolog Jawa Kuna dan Sansekerta UGM Manu J Widyaseputra dan seniman Rangga Jalu Pamungkas.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, sangat penting bagi seluruh generasi bangsa bersikap kritis memaknai setiap teks sejarah. Sehingga tidak terkunci oleh sejarah masa lalu yang belum terbukti kebenarannya. Terlebih yang sarat dengan nuansa memecah belah dan tanpa sumber yang jelas kepastiannya seperti terjadi dalam 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana'.

Advertising
Advertising

Jikapun kedua kidung tersebut bisa dipastikan keasliannya, dan peristiwa di Bubat benar terjadi, generasi masa kini tidak perlu terpengaruh. Peristiwa masa lampau cukup dijadikan pelajaran untuk mengambil hikmah merajut persatuan di masa kini dan mendatang.

"Melalui webinar ini, kita telah membangun literasi kebudayaan. Khususnya dalam mengkaji dan menelusuri kembali peristiwa Bubat, demi menemukan 'kebenaran' untuk merajut semangat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mereduksi perasaan saling membenci antar sesama anak bangsa yang disebabkan kurangnya kedalaman dan ketajaman analisa dalam membaca, memahami, serta memaknai berbagai rujukan dan fakta sejarah," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, membaca, menyimak dan memaknai fakta sejarah adalah proses yang berkesinambungan, tidak bersifat statis dan berhenti di satu terminal pemaknaan. Selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang dinamis, akan selalu ada hal-hal baru yang menawarkan penyempurnaan dalam mengkaji sumber rujukan dan fakta sejarah.

"Pengumpulan kembali fakta sejarah tidak hanya selaras dengan semangat agar kita tidak pernah melupakan sejarah. Menghimpun kembali fakta sejarah adalah penting untuk meluruskan sejarah dan menempatkan sejarah pada proporsi yang sebenarnya. Tidak kalah penting adalah mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa sejarah untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Bamsoet. (*)

Berita terkait

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

3 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

4 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

12 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Tegaskan Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

33 hari lalu

Ketua MPR Tegaskan Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

Dukungan Indonesia kembali dinyatakan saat menerima rombongan imam Palestina.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Glenn Nirwana Berlaga di Touring Car Series Australia

54 hari lalu

Bamsoet Dukung Glenn Nirwana Berlaga di Touring Car Series Australia

Glenn menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia, bahkan Asia, yang berpartisipasi di TCR.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penampilan Ed Sheeran di Jakarta

3 Maret 2024

Bamsoet Apresiasi Penampilan Ed Sheeran di Jakarta

Konser bertema +-= Tour' (dibaca Mathematics Tour) yang disaksikan puluhan ribu penonton ini menjadi konser kedua Ed Sheeran di Jakarta

Baca Selengkapnya

Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

1 Maret 2024

Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mengatakan, wacana hak angket yang tengah digulirkan anggota DPR, termasuk gugatan atas dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024 yang tersuktur, sistematis dan masif (TSM) ke Mahkamah Konstitusi untuk memberikan kepastian politik dan hukum.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Persaudaraan Muslimin Indonesia Kritis dan Visioner

11 Februari 2024

Bamsoet Ajak Persaudaraan Muslimin Indonesia Kritis dan Visioner

Narasi tentang karakteristik pemuda Islam yang ideal, juga banyak ditemukan rujukannya dalam ajaran Islam.

Baca Selengkapnya

Kulineran di Purbalingga, Bamsoet Ajak Nikmati Minggu Tenang dengan Sukacita

11 Februari 2024

Kulineran di Purbalingga, Bamsoet Ajak Nikmati Minggu Tenang dengan Sukacita

Kopi Bathok menawarkan garang asam hingga tempe kecambah hitam. Harganya sangat terjangkau dan ramah dikantong, tanpa mengurangi kenikmatan sajian kulinernya.

Baca Selengkapnya