Politikus Demokrat Duga PAN ke Koalisi Jokowi Demi Amandemen UUD 1945

Kamis, 26 Agustus 2021 17:14 WIB

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Hatta Rajasa (tengah), Ketua Dewan Kehormatan PAN Sutrisno Bachir (kiri), Ketua Dewan Pakar PAN Drajad H Wibowo (kedua kanan) dan Sekjen PAN Eddy Soeparno (kanan) memberikan santunan untuk anak yatim saat acara HUT ke-22 PAN, di DPP PAN, Jakarta, Ahad, 23 Agustus 2020. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman menduga bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berhubungan dengan agenda amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Benny juga khawatir agenda amandemen itu lantas meluas ke perubahan atau perpanjangan masa jabatan presiden.

"Saya menduga ke arah sana, maka saya bilang silakan asal jangan merusak konstitusi dan demokrasi," kata Benny ketika dihubungi, Kamis, 26 Agustus 2021.

Dengan bergabungnya PAN, koalisi Jokowi kini menguasai 471 dari 575 kursi atau 81,91 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk mengusulkan dan memberikan persetujuan perubahan konstitusi di Majelis Permusyawaratan Rakyat, angka ini sudah lebih dari cukup.

Amandemen UUD 1945 bisa dilakukan jika diusulkan oleh sekurang-kurangnya sepertiga dari 711 jumlah anggota MPR. Sidang untuk mengubah pasal-pasal UUD 1945 harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga anggota, sedangkan putusan perubahannya memerlukan persetujuan minimal 50 persen jumlah anggota ditambah satu.

Benny mengatakan masuknya PAN ke koalisi Jokowi sebaiknya demi memperkuat sistem demokrasi, bukan merusak konstitusi dan demokrasi itu sendiri.

Advertising
Advertising

"Kami berharap gabungnya PAN ke dalam koalisi pendukung Jokowi dapat perkuat sistem demokrasi, patuh pada konstitusi, dan percepat perwujudan nilai-nilai Pancasila, juga menyukseskan agenda pemerintah untuk mengatasi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya," kata Benny.

Benny mengatakan koalisi mayoritas sebenarnya memang diperlukan untuk memperkuat sistem pemerintahan presidensial yang berlaku di Indonesia. Namun, ia mengingatkan, pemerintahan mayoritas di parlemen tak boleh melanggar konstitusi dan mengebiri hak-hak demokrasi.

Anggota Komisi Hukum DPR ini mengatakan, koalisi Jokowi yang gemuk itu akan menjadikan politik parlemen dikuasai mayoritas tunggal. Ia mengatakan ke depannya eksekutif dan legislatif bak berada dalam satu keranjang yang sama, lalu akhirnya mendominasi kekuasaan legislatif dan lembaga negara independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Komisi Yudisial.

"Majority rule tanpa kontrol publik dan check and balance di tingkat negara akan menjadi monster bagi demokrasi," ujarnya.

Masuknya PAN ke koalisi pemerintah terungkap setelah Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PAN, mengikuti pertemuan dengan Presiden Jokowi dan partai pendukungnya pada Rabu kemarin, 25 Agustus 2021. Namun Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate membantah ada pembicaraan ihwal amandemen UUD 1945 dalam pertemuan itu. "Tidak dibicarakan tentang Undang-Undang Dasar 1945," kata Johnny kepada wartawan, Rabu kemarin.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA

Berita terkait

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

1 hari lalu

PAN Cabut Gugatan Sengketa Pileg dengan PPP di MK

Keputusan PAN mencabut gugatan PHPU pileg dengan PPP di MK. Diketahui, permohonan tersebut telah ditandatangani Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Harap Emil Dardak Jadi Cawagub Lagi Dampingi Khofifah

2 hari lalu

Politikus PAN Harap Emil Dardak Jadi Cawagub Lagi Dampingi Khofifah

Pasangan Khofifah dan Emil Dardak dianggap bawa banyak kemajuan selama memimpin Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

2 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

3 hari lalu

Strategi Muhaimin dan Zulhas pada Pilkada Jatim 2024

Zulkifli Hasan menginstruksikan seluruh kader PAN memenangkan Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

3 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya