Dokter Sebut Panglima TNI Tak Pakai Vaksin Booster, tapi Sel Punca

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 26 Agustus 2021 13:11 WIB

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggelar jumpa pers terkait perkembangan hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali, Kamis, 22 April 2021. Kapal selam buatan tahun 1981 tersebut hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu pagi, 21 April kemarin. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter pribadi Panglima TNI, Kolonel Kesehatan Mukti Arja Berlian, mengklarifikasi soal jenis booster yang diterima oleh Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut Mukti, Panglima Hadi tidak menerima vaksin dosis ketiga sebagai booster atau biasa disebut vaksin booster.

Ia menyatakan Panglima TNI memakai scretome booster yang berasal dari stem cell atau sel punca tali pusat manusia. "Yang dimaksud Scretome booster ini adalah Mesenchymal Scretome Stem Cell (MSC) dari Stem Cell Tali Pusat Manusia sebagai Booster Vaksinasi Sinovac," ujar Berlian lewat keterangan tertulis, Kamis, 26 Agustus 2021.

Menurut Kepala RSAU dr Esnawan Antariksa itu, orang yang telah dua kali mendapat vaksin Sinovac dan diberi booster suntikan Scretome Mesenchymal Stem cell akan lebih baik dan menjaga atau memperkuat vaksin Sinovac di dalam tubuh. Sehingga tubuh tidak mudah terpapar Covid-19.

"Booster akan mendorong Sel T Regulator untuk mengaktivasi lebih banyak sel limfosit B memori. Sel B memori inilah yang nanti berubah menjadi sel plasma yang akan memproduksi lebih banyak IgG / Antibodi spesifik untuk melawan Antigen spesifik Covid-19," kata Berlian.

Kemudian, IL-10 dan TGFB akan mendorong T Regulator untuk memproduksi lebih banyak IL-10 dan interferon yang akan membangkitkan dendritik sel tipe plasmatoid. Di mana fungsi plasmatoid yaitu untuk melawan antigen Covid-19.

Advertising
Advertising

Sementara bagi pasien Covid-19, Berlian menyebut, sel punca ini dapat menghentikan badai sitokin, mencegah fibrosis paru, memperbaiki disfungsi paru, memperbaiki lingkungan mikro paru, melindungi sel epithel alveolar paru, dan meningkatkan fungsi paru.

Sebelumnya, pengakuan sejumlah pejabat menerima vaksin booster terungkap saat mereka mengobrol dengan Presiden Jokowi ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Acara disiarkan secara langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam video itu, Panglima TNI Hadi salah satu yang mengaku sudah mendapat booster, belakangan diklarifikasi bahwa yang digunakannya adalah scretome booster, bukan vaksin Covid-19. Sebab, vaksin dosis ketiga saat ini hanya diperuntukkan untuk tenaga kesehatan. Tayangan video live streaming itu kini sudah dihapus dan diunggah ulang setelah disunting dengan menghilangkan percakapan soal vaksin booster.

Baca juga: Kronologi Bocor Pengakuan Pejabat Dapat Vaksin Booster


DEWI NURITA

Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

57 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

10 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

13 hari lalu

Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

PPATK mencatat ada 3,2 juta pemain judi online di Indonesia

Baca Selengkapnya

3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

13 hari lalu

3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Bagaimana langkah pemerintah menyikapi sekitar 3,2 juta masyarakat Indonesia merupakan pemain judi online?

Baca Selengkapnya