Komnas HAM Berharap Bisa Sampaikan Laporan Soal TWK ke Presiden Pekan Depan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Agustus 2021 17:09 WIB

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam memberikan keterangan pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. Komnas HAM melakukan audiensi dengan sejumlah guru besar dari universitas di Indonesia untuk meminta pandangan serta sikap terkait polemik TWK. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap bisa menyampaikan secara langsung laporan hasil penyelidikan perihal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) kepada Presiden Joko Widodo pada pekan ini atau pekan depan. Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, hingga saat ini belum ada jadwal pertemuan dengan Jokowi.

"Kami sudah menyampaikan ke presiden lewat surat untuk meminta bertemu langsung ingin menjelaskan dan sampaikan langsung fakta dan temuan soal kasus TWK," kata Anam dalam live instagram @tempodotco, Selasa 24 Agustus 2021.

Ia menuturkan pertemuan langsung agar Komnas HAM bisa menjelaskan secara lebih terperinci ke Jokowi. Menurut dia, fakta dalam laporan tersebut terlalu banyak dan tak mudah dipahami sehingga pihaknya bisa menyampaikan secara singkat. "Apalagi presiden memiliki waktu yang terbatas. Kami yakin presiden juga punya kepentingan yang sama dalam memperkuat pemberantasan korupsi dan sama-sama cinta KPK," ucapnya.

Anam menyebut masih terus berkomunikasi dengan Istana perihal upaya untuk bisa bertemu presiden. "Kami sedang komunikasi awal. Mungkin minggu ini bisa diterima atau minggu depan, Presiden masih sibuk urusan pandemi dan pekerjaan lain," katanya.

Soal kabar Komnas HAM pilah-pilih dalam penyerahan laporan ke Presiden, ia membantahnya. Anam menyebut semua kasus yang ditanganinya diserahkan ke Presiden seperti kasus unlawful killing. "Ada kasus gede polisi dikasih. tidak pernah. Yang ada serahkan presiden dulu, dari presiden ke menkopolhukam kemudian ke polisi," katanya.

Baca: Komnas HAM Duga Penyingkiran Pegawai KPK Lewat TWK Terencana

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

58 menit lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

2 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

3 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

4 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

5 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

5 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

5 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya