Rakyat Aceh Tahu Indonesia Merdeka 2 Pekan Setelah Bung Karno Baca Proklamasi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Agustus 2021 16:57 WIB

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, setelah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama rakyat Indonesia memproklamasikannya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Namun, beberapa wilayah Indonesia baru mengetahui informasi tersebut beberapa hari atau minggu kemudian. Salah satunya adalah Aceh.

Berdasarkan Sejarah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, berita proklamasi baru sampai ke Aceh pada 24 Agustus 1945. Hal tersebut dikarenakan Jepang berusaha menghalangi tersebar luasnya berita kemerdekaan Indonesia.

Tindakan tersebut di antaranya adalah melarang masuk kerja bagi orang Indonesia yang bekerja di Kantor Berita Jepang (Domei), menyita radio-radio penduduk, menyeleksi berita-berita yang dikeluarkan oleh surat kabar Atjeh Sinbun.

Walaupun berita kemerdekaan Indonesia ditutup-tutupi oleh Jepang, tetapi tetap saja sampai ke telinga rakyat Aceh. Berita tersebut diperoleh dari orang yang bekerja di bagian jaringan radio dan telegraf yang pada saat itu dikuasai oleh Jepan dengan cara “menangkap” saluran yang memberitakan tentang kemerdekaan Indonesia ketia orang Jepang lengah.

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia itu pun disambut oleh rakyat Aceh dengan rasa gembira. Semenjak itu, para pemuda Aceh berusaha menyebarluaskan berita kemerdekaan ke seluruh daerah Aceh.

Advertising
Advertising

Pada 26 Agustus 1945, sebuah pesawat terbang Belanda dengan rendah dan menjatuhkan selebaran-selearan kertas di atas kota Kutaraja (sekarang Banda Aceh). Selebaran itu berjudul: “Kepada Penduduk Indonesia” dan berisikan informasi bahwa perang telah selesai karena Jepang sudah mengaku kalah kepada sekutu. Di akhir selebaran tertulis pernyataan: “Hiduplah Seri Ratu!, Hiduplah Indonesia!!”.

Usai mendapat kabar itu, sejumlah upaya dilakukan untuk memberi tahu masyarakat lain. Salah satunya adalah tiga pegawai Kantor Kepolisian Kutaraja mengibarkan bendera putih pada malam hari. Tujuannya agar diketahui masyarakat keesokan harinya.

Pengibaran bendera ini disebut sebagai pengibaran bendera pertama kali yang dilakukan di Tanah Rencong. Aksi nekat itu dilakukan oleh seorang pemuda bernama Teuku Nyak Arif. Ia berkeliling Banda Aceh dengan mengendarai mobil sambil mengibarkan bendera putih.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia akhirnya menjadi pendongkrak semangat rakyat Aceh melawan penjajahan. Mendengar kemerdekaan yang sudah mutlak, semangat perjuangan rakyat Aceh pun meledak.

Semangat kebangkitan melawan penjajahan semakin tersebar luas di Aceh. Teungku Daud Beureueh menyerukan lewat seluruh ulama agar rakyat Aceh mendukung Bung Karno dan Bung Hatta. Semangat rakyat Aceh pun dikobarkan Daud hingga puncaknya.

M. RIZQI AKBAR

Baca: Kenapa Naskah Asli Proklamasi Kemerdekaan Ditulis Bung Karno: 17 8 05

Berita terkait

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

7 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

9 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

10 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

11 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

12 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

12 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

20 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

22 hari lalu

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

Ribuan jamaah Thariqat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada Senin pagi telah menggelar salat Id.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

22 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

23 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya