Mantan Tokoh JI Apresiasi Aksi Densus 88 yang Tangkap Puluhan Terduga Teroris

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 21 Agustus 2021 14:27 WIB

Mantan anggota Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas (kiri) bersama Inisiator Barisan Tolak Terorisme, Azyumardi Azra memberi penjelasan mengenai terorisme saat temu wartawan di Hotel Arya Duta Makassar, Rabu (21/7). Setelah melakukan sosialisasi ke beberapa daerah di Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah, gerakan sosial dengan nama Barisan Tolak Terorisme tersebut menggelar sosialisasi di Makassar. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Pemimpin Jamaah Islamiyah (JI) Indonesia Nasir Abbas mengatakan pemerintah lewat aparat keamanan harus terus aktif dalam mencegah adanya risiko aksi lanjutan di Indonesia untuk merespons penguasaan Taliban di Afghanistan. Nasir mengapresiasi langkah cepat Mabes Polri yang dalam sepekan belakangan menangkap lebih dari 50 orang terduga teroris yang terafiliasi dengan JI dan Jamaah Ansharut Daulah.

Ia mengingatkan agar pemerintah mewaspadai pihak yang merayakan kemenangan Taliban. Apalagi pihak yang menyebut kemenangan Taliban itu sebagai kemenangan Islam. "Penegakan hukum, siap siaga, tetap harus konsisten dan kalau perlu ditingkatkan," kata Nasir, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Nasir menjelaskan kemenangan kelompok Taliban di Afghanistan banyak dirayakan oleh sisa-sisa jaringan JI di Indonesia. Ia mengingatkan hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah.

"Akibat dari kemenangan dari Taliban kemarin, rata-rata saya lihat mereka senang, bersyukur, bangga, ada yang sujud syukur," kata Nasir.

Meski sudah keluar dari kelompok JI, Nasir mengatakan masih menjaga hubungan dengan sejumlah orang yang kemungkinan masih merupakan simpatisan JI di Indonesia. Beberapa di antaranya, kata Nasir, bahkan menilai kemenangan Taliban ini membuktikan bahwa perjuangan mereka lah yang lebih benar ketimbang pergerakan ISIS dulu.

Advertising
Advertising

"Mereka melihat Taliban dulu melawan, sekarang bisa melawan lagi. Bagi mereka itu kehebatan, apalagi mereka bilang musuhnya Amerika," kata Nasir.

Nasir mengatakan hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah dan seluruh masyarakat. Tren euforia seperti ini juga terjadi pada akhir 2013 saat ISIS mengklaim kemenangan dan membentuk negara sendiri. Saat itu, gerakan mereka dimaknai sebagai bentuk perjuangan dan kemenangan bagi Islam.

"Masyarakat umum terbawa arus, terbawa menganggap ini kemenangan Islam. Akibatnya mereka mudah direkrut. Banyak dibaiat. Orang FPI saja (dulu) bisa diajak dibaiat. Efek dari euforia membuat banyak orang untuk masuk," kata Nasir yang mengapresiasi penangkapan kelompok terduga teroris.

Baca juga: Taliban Berkuasa di Afghanistan, Ini Lima Orang Pentolannya

Berita terkait

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

9 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

11 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

11 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Hijrah Mantan Teroris

23 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?

Baca Selengkapnya

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

24 hari lalu

TNI Dikabarkan Kembali Pakai Istilah OPM yang Sebelumnya Disebut Teroris

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dikabarkan memerintahkan jajarannya untuk mengubah penyebutan Kelompok Separatis Teroris kembali menjadi OPM

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

29 hari lalu

Tentara Israel Akui Korban Gaza yang Disebut Teroris adalah Warga Sipil

Satu lagi kebohongan Israel terungkap, sebagian besar korban jiwa di Gaza yang mereka sebut 'teroris' diakui sebagai warga sipil.

Baca Selengkapnya