Eks Tokoh JI Minta Pemerintah Waspadai Kelompok yang Euforia dengan Taliban

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 21 Agustus 2021 13:24 WIB

Peneliti dan Pengamat Sosial-Keagamaan Nasir Abbas bersama para narasumber lainnya saat berdiskusi di kantor redaksi TEMPO, Kamis (24/5). Diskusi bertema "Metamorfosis Sel ISIS: Dari Penjara Hingga Keluarga". TEMPO/Gunawan Wicaksono)

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Pemimpin Jamaah Islamiyah (JI) Indonesia, Nasir Abbas, mengatakan bahwa kemenangan kelompok Taliban di Afghanistan banyak dirayakan oleh sisa-sisa jaringan JI di Indonesia. Ia mengingatkan hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah.

"Akibat dari kemenangan dari Taliban kemarin, rata-rata saya lihat mereka senang, bersyukur, bangga, ada yang sujud syukur," kata Nasir saat dihubungi Tempo, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Meski sudah keluar dari kelompok JI, Nasir mengatakan masih menjaga hubungan dengan sejumlah orang yang kemungkinan masih merupakan simpatisan Jamaah Islamiyah di Indonesia. Beberapa di antaranya, kata Nasir, bahkan menilai kemenangan Taliban ini membuktikan bahwa perjuangan mereka lah yang lebih benar ketimbang pergerakan ISIS dulu.

"Mereka melihat Taliban dulu melawan, sekarang bisa melawan lagi. Bagi mereka itu kehebatan, apalagi mereka bilang musuhnya Amerika," kata Nasir.

Nasir mengatakan hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah dan seluruh masyarakat. Tren euforia seperti ini juga terjadi pada akhir 2013 saat ISIS mengklaim kemenangan dan membentuk negara sendiri. Saat itu, gerakan mereka dimaknai sebagai bentuk perjuangan dan kemenangan bagi Islam.

Advertising
Advertising

"Masyarakat umum terbawa arus, terbawa menganggap ini kemenangan Islam. Akibatnya mereka mudah direkrut. Banyak dibaiat. Orang FPI saja (dulu) bisa diajak dibaiat. Efek dari euforia membuat banyak orang untuk masuk," kata Nasir.

Nasir pun mengatakan pemerintah lewat aparat keamanan harus terus aktif dalam mencegah adanya risiko aksi lanjutan di Indonesia. Nasir mengapresiasi langkah cepat Mabes Polri yang dalam sepekan belakangan menangkap lebih dari 50 orang terduga teroris yang terafiliasi dengan JI dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Nasir juga mengingatkan agar pemerintah mewaspadai pihak yang merayakan kemenangan Taliban. Apalagi pihak yang menyebut kemenangan Taliban itu sebagai kemenangan Islam. "Penegakan hukum, siap siaga, tetap harus konsisten dan kalau perlu ditingkatkan," kata Nasir.

Baca juga: BIN Deteksi Dini Kelompok Teroris yang Punya Kedekatan dengan Taliban

Berita terkait

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

2 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

18 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

8 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

10 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

13 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

19 hari lalu

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

Mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo mendapat remisi lebaran di Lapas Sukamiskin. Berikut kilas balik kasus korupsi pengadaan simulator SIM Rp 196 M

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya