Pengamat Ingatkan Revisi Permen PLTS Atap agar Tidak Bebankan Negara

Kamis, 19 Agustus 2021 19:50 WIB

Panel pembangkit listrik tenaga surya.

INFO NASIONAL - Pengamat meminta Pemerintah, terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mempertimbangkan secara seksama saat menyusun revisi regulasi penyediaan Pembangkit Tenaga Listrik Surya (PLTS) Atap yang saat ini tengah diwacanakan. Rencananya, regulasi anyar itu akan mengganti Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen.

“Latar belakang lahirnya Permen ini adalah mendorong pemanfaatan energi terbarukan, khususnya energi surya sebagai sumber energi yang bersih dan dalam rangka penurunan emisi karbon. Ide yang baik ini kita dukung kalau caranya tepat,” kata pakar energi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mukhtasor saat dihubungi, Senin, 16 Agustus 2021.

Namun, dia mengingatkan agar revisi Permen tersebut tidak menambah beban baru bagi keuangan negara. Selagi masih ada waktu, dia meminta Pemerintah memperbaiki dan mencari alternatif lain yang lebih relevan.

Satu hal yang patut diperhatikan, kata Mukhtasor, Permen memberi jaminan bahwa pelaksanaan PLTS Atap berjalan secara berkelanjutan sesuai dengan tujuan pembangunan bidang energi yang diamanatkan UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.

“Jangan seperti biasanya, rajin sekali merevisi. Bahkan terkesan bukan energinya yang terbarukan, tetapi Permennya yang terbarukan terus-menerus. Kepastian hukum yang diperlukan dunia usaha menjadi tidak menentu,” katanya.

Advertising
Advertising

Salah satu poin yang menjadi sorotannya dalam Permen yakni rencana Feed In Tariff (FIT) atau tarif ekspor-impor listrik yang naik, dari sebelumnya 1:0,65 menjadi 1:1. Artinya, PLN harus membeli listrik yang dihasilkan dari PLTS Atap di tempat pelanggan menjadi 100 persen.

Senada dengan Mukhtasor, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Herman Daniel meminta Pemerintah lebih giat mencari solusi dalam mengatasi permasalahan tata kelola PLTS Atap. Herman juga ikut menyoroti rencana penyesuaian FIT menjadi 1:1 yang mengharuskan PLN membeli 100 persen listrik PLTS Atap dari tempat pelanggan.

Apabila tarif ekspor dipastikan menjadi 100 persen, maka PLN harus membeli listrik dari tempat pelanggan sebesar Rp 1.500. Jika dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari batubara yang ongkosnya Rp 600, maka jauh lebih menguntungkan menggunakan bahan bakar fosil itu. Tentu dominasi opsi PLTU telah keluar dari semangat pemanfaatan energi terbarukan.

Pemberlakuan kebijakan baru tersebut secara langsung akan memberikan tekanan bagi keuangan negara. “Ini kurang adil. Tapi, ingat PLN itu punya Pemerintah, jadi Pemerintah harus memikul kekurangan tersebut,” ujar Herman.

Untuk diketahui, ekspor listrik terjadi ketika konsumen PLN yang juga menggunakan PLTS Atap di rumah atau tempat usahanya, mengirim listrik hasil PLTS tersebut untuk PLN. Sedangkan di malam hari, ketika produksi listrik dari PLTS Atap berhenti, pelanggan mengambil listrik dari PLN, istilahnya impor. (*)

Berita terkait

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

3 jam lalu

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

Nicke Widyawati, perempuan Tangguh yang menjadikan Pertamina sebuah perusahaan energi nasional yang mendunia, adalah contoh konkret peranan penting perempuan di industri energi.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

7 jam lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

7 jam lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

19 jam lalu

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

Dari kampus Jayabaya telah lahir tokoh-tokoh nasional dan sumberdaya-sumberdaya manusia

Baca Selengkapnya

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

19 jam lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

20 jam lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

1 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

1 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

1 hari lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

1 hari lalu

Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP

Baca Selengkapnya