Soekarni Sahabat Sukarno: Peristiwa Rengasdengklok, Dijebloskan Orla ke Penjara

Reporter

Tempo.co

Senin, 16 Agustus 2021 10:18 WIB

Soekarni. biografi.org

TEMPO.CO, Jakarta - Soekarni Kartodiwirjo merupakan salah seorang pemuda yang membawa Sukarno dan Mohamad Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, 16 Agustus 1945.

Soekarni bagian pemuda pada peristiwa Rengasdengklok yang mendorong dua tokoh bangsa itu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan saat momentum kekosongan pemerintahan, setelah mereka mendengar Jepang kalah perang usai Nagasaki dan Hiroshima dijatuhi bom atom.

Dilansir dari buku "100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20", Soekarni merasa gerah dengan sikap menunggu Soekarno-Hatta ketika Jepang menyerah pada sekutu, kurang tepat. Berkat paksaan dan bujukannya bersama Chairul Saleh dan Wikana, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Soekarni, lahir di Garum, Blitar pada 14 Juli 1916. Anak pedagang sapi ini mewarnai masa kecilnya dengan berbagai perkelahian dengan kerap menantang sinyo-sinyo Belanda. Ketidaksukaannya terhadap penjajah, rupanya tumbuh akibat pengaruh gurunya, Moh. Anwar.

Soekarni dikenal sebagai aktivis militan yang pantang berkompromi. Ia sempat menjadi Ketua Indonesia Muda cabang Blitar. Ia juga semakin tertarik pada dunia politik berkat pertemuannya dengan Sukarno saat menempuh pendidikan di kweekschool atau sekolah guru di Jakarta.

Advertising
Advertising

Selepas aksi yang dieknal dengan peristiwa Rengasdengklok itu, Soekarni aktif dalam berbagai episode perjuangan. Ia berperan besar dalam pembentukan parlemen Indonesia. Saat Indonesia masih seumur jagung dan belum sempat mengadakan pemilihan umum, ia mengusulkan agar sebelum terbentuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), tugas legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Soekarni pula yang memperjuangkan pembentukan Badan Pekerja KNIP sebagai lembaga negara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus menjadi pemimpin rakyat. Kemudian ia diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Konstituante.

Hubungan Soekarni dengan Bung Karno ternyata tidak selalu mulus. Ia kerap kali mengkritik dan menentang kebijakan Sukarno melalui Partai Murba yang didirikannya bersama Tan Malaka. Sikap inilah yang membuatnya dijebloskan Orde Lama ke penjara pada Januari 1965.

Penjeblosannya ke penjara justru membuat Soekarni selamat dari penculikan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada September 1965. Ia baru keluar dari penjara saat Orde Baru berkuasa.

Di masa Orde Baru, Soekarni sempat diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Agung. Ia akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 7 Mei 1971 di Jakarta. Saat itu, Presiden Soeharto datang melayat. Dan, pada 2014, Presiden Jokowi memberikan anugerah sebagai Pahlawan Nasional.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Kronologi Penculikan Sukarno - Hatta ke Rengasdengklok Sebelum 17 Agustus

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

4 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

7 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

7 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

9 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya