Berakhir Besok, PPKM Level 4 Jawa-Bali Diprediksi Masih Akan Diperpanjang

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 15 Agustus 2021 13:28 WIB

Warga mengendarai motor melintasi di Pos Penyekatan Mobilitas Masyarakat pada PPKM Level 4 Tahap 2depan Panasonic, Jalan Raya Bogor, Jakarta, Selasa 3 Agustus 2021. Warga bebas melintas pos penyekatan tanpa ada penjagaan petugas. Hanya barier yang berada disekitar lokasi penyekatan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama memprediksi pemerintah masih akan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa-Bali. PPKM Level 4 Jawa-Bali yang diperpanjang sejak 10 Agustus lalu akan berakhir besok, 16 Agustus 2021.

"Saya kira ya (diperpanjang). Tetapi sebaiknya ditetapkan berdasar data riil masing-masing kabupaten/kota, katakanlah data beberapa hari terakhir," ujarnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 Agustus 2021.

Yoga menyebut data kasus Covid-19 baru di beberapa daerah Jawa memang sudah semakin menurun sesudah PPKM diberlakukan. Begitu pula angka keterisian tempat tidur/bed of ratio (BOR) semakin menurun. Namun, angka positivity rate masih tinggi sekitar 20-25 persen, jauh dari batas aman yang ditetapkan WHO sebesar 5 persen. Kasus meninggal juga masih tinggi di kisaran 1.500 per hari.

Untuk itu, ujar Yoga, jika pemerintah ingin melakukan pelonggaran PPKM, maka harus dilakukan bertahap dengan hati-hati serta pengawasan yang ketat. Pemerintah juga diminta mempertimbangkan dua aspek penting, yakni community transmission (7 derajat jika menurut WHO), dan aspek respons kesehatan masyarakat (3 derajat jika menurut WHO).

Selain itu, ujar dia, tiga prinsip dasar tetap harus diperkuat, yakni pembatasan sosial, testing dan tracing 400 ribu tes per hari, dan vaksinasi 2 juta per hari. Yoga juga menuturkan ada tiga hal yang patut menjadi perhatian utama saat ini.

Pertama adalah upaya maksimal untuk menurunkan angka kematian akibat Covid-19, Kedua, pelaksanaan komunikasi risiko berjalan baik, dengan pemerintah dan praktisi lapangan yang memberikan penjelasan. Ketiga, senantiasa melakukan analisa ilmiah yang valid dan lengkap untuk dasar pengambilan keputusan, khususnya kebijakan PPKM Level 4.

Baca juga: Cek Beda Aturan Makan, ke Mal, dan Tempat Ibadah di Setiap Level PPKM

DEWI NURITA

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

9 menit lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

23 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

24 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

25 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

27 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

38 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya