TEMPO.CO, Jakarta – Wafatnya Kanjeng Gusti Pangeran Adhipati Arya atau KGPAA Mangkunegara IX pada 13 Agustus 2021 lalu melahirkan satu pertanyaan besar di masyarakat. Siapakah penerus kepemimpinan di Pura Mangkunegaran?

Dua nama yang santer diperbincangkan akan meneruskan kepemimpinan GPH Sudjiwo Kusumo di Pura Mangkunegaran yakni G.P.H. Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dan G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Keduanya merupakan dua putra kandung dari K.G.P.A.A Mangkunegara IX.

G.R.M Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, yang akrab disapa Paundrakarna atau Paundra merupakan pria kelahiran Jakarta, 19 April 1979. Sebagaimana dilansir dari laman p2k.itbu.ac.id, Paundrakarna merupakan putra sulung dari pasangan K.G.P.A.A. Mangkunegara IX dan mantan istrinya, Sukmawati Soekarnoputri.

Dirinya terbilang aktif di dunia hiburan Indonesia pada tahun 1970-an dengan menjadi bintang iklan, penyanyi, dan pemain sinetron. Beberapa seni peran yang dimainkannya, seperti sinetron Saraswati dan Gita Cinta dari SMA. Paundrakarna juga pernah menerbitkan album berjudul Sebuah Awal pada 2004, dengan salah satu lagunya berjudul Galih dan Ratna. Saat ini Paundrakarna aktif menggeluti dunia bisnis dan menjadi desainer batik yang motifnya berasal dari leluhurnya.

Sementara itu, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo merupakan putra hasil perkawinan KGPAA Mangkunegoro IX dengan Prisca Marina Yogi Supardi. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo merupakan anak bungsu, dari dua bersaudara. Dilansir dari sosial media GRA Ancillasura Sudjiwo, kakak Bhre Cakrahutomo, instagram @ancsud, Bhre Cakrahutomo telah menamatkan pendidikan sarjana hukum di Universitas Indonesia pada 2019 lalu.

Selain itu, dilansir dari laman resmi Pura Mangkunegaran, puromangkunegaran.com, dirinya pernah memperoleh gelar Champion di ajang internasional Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot yang ke-10 di Praha, Republik Ceko bersama Tim Mooting Vis Fakultas Hukum UI.

Terkait dengan pergantian kepemimpinan KGPAA Mangkunegara IX masih menjadi teka-teki. Hal ini karena saat Paundrakarna lahir, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, GPH Sudjiwo Kusumo masih berstatus sebagai pangeran. Sementara itu, Bhre Cakrahutomo lahir dari istri berstatus permaisuri atau saat GPH Sudjiwo Kusumo telah menjadi penguasa Istana Pura Mangkunegaran. Dengan demikian, terkait pengganti sosok pimpinan di Pura Mangkunegaran tergantung pada keputusan keluarga inti.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Paundrakarna Putra KGPAA Mangkunegara IX: Cucu Bung Karno, Pemeran Galih