Jumlah Spesimen Kerap Menurun Jelang Masa Akhir PPKM, Apa Sebabnya?

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 9 Agustus 2021 14:39 WIB

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito berbicara dalam sebuah konferensi pers, Jakarta, Kamis (29/10/2020). (ANTARA/Katriana)

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus harian Covid-19 dalam menunjukan tren penurunan menjelang keputusan perihal lanjut atau tidaknya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun hal ini juga disebabkan oleh jumlah testing spesimen yang ikut menurun.

Tercatat sejak perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 3 Agustus 2021 lalu, spesimen yang diperiksa masih ada di angka 248.226. Saat itu penambahan kasusnya mencapai 33.900.

Namun setelah itu, jumlah spesimen terus mengalami tren penurunan. Tercatat pada 4 Agustus jumlahnya menjadi 242.328, pada 5 Agustus 248.556, 6 Agustus 237.556, 7 Agustus 235.967, dan kemarin pada 8 Agustus hanya 166.764.

Tren penurunan ini kerap terjadi saat memasuki masa akhir PPKM. Pada masa perpanjangan PPKM periode 26 Juli hingga 2 Agustus lalu, penurunan jumlah spesimen juga terjadi.

Tercatat pada 27 Juli, jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 270.434. Setelah sempat meningkat pada 28 Juli menjadi 277.809, angkanya terus menurun selama lima hari berturut-turut hingga 2 Agustus, yakni masing-masing 262.954, 252.184, 241.765, 178.375, dan terakhir 151.216.

Advertising
Advertising

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito tak dapat memastikan penyebab tren penurunan jelang PPKM berakhir ini. Meski begitu, ia menduga masih terdapat sejumlah kelemahan dalam input data spesimen dari lapangan.

"Kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam pencatatan dan pelaporan data Covid-19. Namun pemerintah terus berupaya meningkatkan operabilitas data demi penanganan Covid-19 yang efektif dan lebih signifikan dampaknya," kata Wiku.

Jumlah spesimen ini menjadi tolak ukur penambahan kasus positif yang ditemukan pemerintah setiap harinya. Penambahan jumlah kasus positif, merupakan salah satu indikator dari pertimbangan keberlanjutan PPKM di tengah masyarakat.

Meski trennya cenderung menurun setiap jelang akhir masa PPKM, namun pemerintah pada akhirnya selalu memutuskan memperpanjang PPKM. Tercatat sudah 3 kali pemerintah memperpanjang regulasi pembatasan sosial ini pasca PPKM Darurat selesai pada 20 Juli 2021 lalu.

Baca: Anggota DPR Perkirakan PPKM Masih akan Diperpanjang, Hanya Naik-Turun Level

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya