Survei New Indonesia: Demokrat Melejit, Dekati Gerindra dan PDIP

Reporter

Antara

Minggu, 8 Agustus 2021 13:21 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama jajaran memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan oleh New Indonesia Research & Consulting menempatkan Partai Demokrat pada posisi tiga besar. Partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono itu menggeser Partai Golkar dan hanya berselisih tipis dari Partai Gerindra di urutan kedua.

"Jika tren elektabilitas Demokrat terus meningkat, maka sangat mungkin menyalip Gerindra maupun PDIP," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono mengutip Antara, Minggu, 8 Agustus 2021. Ia memprediksi jika tren tersebut terus naik, tak menutup kemungkinan Demokrat unggul pada Pemilu 2024.

Ia mencatat tren elektabilitas Demokrat terus mengalami kenaikan signifikan sejak survei dilakukan Februari 2021. Semula perolehan elektabilitas partai berlambang Mercy tersebut hanya di kisaran tiga persen, namun melonjak menjadi delapan persen. "Kini elektabilitas Demokrat kembali naik mencapai 10,1 persen membayangi Gerindra yang meraih elektabilitas 10,4 persen," kata Andreas.

Posisi pertama masih ditempati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski demikian, tren partai yang dipimpin Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri ini mengalami penurunan selama setahun terakhir. Pada survei sebelumnya, PDIP masih memegang elektabilitas di kisaran 20 hingga 30 persen. "Kini angkanya turun menjadi 19,8 persen," kata Andreas.

Tidak hanya PDIP dan Gerindra, Golkar yang juga partai koalisi pemerintah mengalami penurunan elektabilitas menjadi 7,3 persen dan merosot ke posisi empat.

Survei New Indonesia Research & Consulting digelar pada 21-30 Juli 2021. Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Untuk margin of error sekitar 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Andreas menilai manuver Demokrat yang berada di luar pemerintahan berhasil mencitrakan diri sebagai oposisi utama. Berbeda dengan Demokrat, elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga partai oposisi hanya memperoleh 4,8 persen.

"Demokrat berhasil melawan upaya kubu Moeldoko untuk membelah internal partai. Sementara PKS dibayang-bayangi oleh Gelora yang bisa dianggap sebagai sempalan PKS," tutur Andreas.

Gelora sebagai partai politik baru mulai menunjukkan taringnya dengan meraih elektabilitas 1,1 persen. Partai baru lainnya yang dipimpin Amien Rais, yakni Partai Ummat memperoleh elektabilitas sebesar 1,7 persen dibandingkan posisi pendahulunya, Partai Amanat Nasional (PAN) yakni 1,2 persen.

Pada posisi papan tengah diduduki oleh Partai Kebangkitan Bangsa 5,7 persen, Partai Solidaritas Indonesia 5,3 persen, NasDem 3,5 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan sebesar 2,0 persen. Sedangkan untuk posisi bawah, berdasarkan survei New Indonesia Research & Consulting, elektabilitas Perindo hanya 0,7 persen, Hanura 0,5 persen, Berkarya 0,4 persen, dan lainnya 0,3 persen.

"Sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 25,2 persen," kata Andreas ihwal survei yang mencatatkan kenaikan elektabilitas dari Partai Demokrat.

Baca juga: LSI: 73,8 Persen Responden Yakini Ada Potensi Penyimpangan Duit Vaksin Covid-19

Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

12 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

16 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

17 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

20 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

21 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya