Top Nasional: Temuan ICW Soal Ivermectin dan Daftar Rektor yang Rangkap Jabatan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Juli 2021 07:00 WIB

Ivermax 12, obat Ivermectin produksi Harsen Labatories. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

TEMPO.CO, Jakarta - Berita seputar temuan ICW soal obat Ivermectin menjadi terpopuler di kanal Nasional. Selain itu, laporan tentang daftar rektor yang rangkap jabatan juga mendominasi sepanjang Kamis, kemarin. Berikut rangkumannya.

Temuan ICW soal Ivermectin

Indonesia Corruption Watch atau ICW mengungkap jejaring bisnis dan politik PT Harsen Laboratories, perusahaan yang memproduksi ivermectin. Peneliti Korupsi Politik ICW, Egi Primayogha mengatakan jejaring ini menunjukkan dugaan adanya upaya mencari keuntungan di tengah krisis pandemi lewat relasi politik.

"Gambarannya adalah ada sebuah perusahaan mencoba mencari keuntungan dan dia menjalin relasi dengan berbagai pihak, di antaranya adalah politisi dan pejabat publik," kata Egi dalam diskusi daring, Kamis, 22 Juli 2021.

Sepanjang Juni-Juli 2021, ICW menelusuri jejaring politik dan bisnis ini melalui berbagai sumber. Di antaranya penelusuran digital seperti pemberitaan media, akta perusahaan, dan sumber lainnya.

Egi mengatakan ada tiga temuan penting dari penelusuran ini. Yakni kaitan antara PT Harsen Laboratories dengan politikus PDI Perjuangan dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Egi menambahkan PT Harsen Laboratories itu sendiri memiliki jejaring bisnis dengan perusahaan-perusahaan lain. Direktur dan komisaris PT Harsen, Harjoseno dan Runi Adianti, terafiliasi dengan PT Seruni Mekar Jaya yang bergerak di bidang pariwisata.

Advertising
Advertising

Menurut Egi, nama pasangan suami istri tersebut juga ditemukan dalam dokumen Panama Papers. Mereka terhubung dengan Unix Capital Limited, perusahaan cangkang yang terdaftar di British Virgin Island. Selain itu, nama para pengurus dan pemilik saham PT Harsen ini juga tertera di PT Sentra Sukses Kencana.

Berikutnya ialah Sofia Koswara, Wakil Presiden PT Harsen Laboratories. Kendati namanya tak tertera dalam akta perusahaan PT Harsen, Egi mengatakan Sofia memegang peran sentral dalam menjalin relasi dengan berbagai pihak.

Sofia berhubungan dengan Front Line Covid-19 Clinical Care (FLCCC). Dia merupakan Ketua FLCCC Indonesia. Adapun salah satu anggota FLCCC adalah Budhi Antariksa, tim uji klinis ivermectin sekaligus anggota tim dokter kepresidenan.

Egi melanjutkan, Sofia juga tercatat sebagai direktur dan pemilik saham PT Noorpay Perkasa. Menurut Egi, saham terbesar PT Noorpay dimiliki oleh Joanina Rachman, anak dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Joanina juga sebagai tenaga khusus atau tenaga ahli di KSP," kata Egi. Menurut sejumlah pemberitaan, pada Februari 2020 Moeldoko mengatakan putrinya magang di KSP tanpa mendapat upah atau fasilitas lainnya.

Egi mengatakan Moeldoko juga ditengarai terhubung dengan Sofia Koswara melalui kerja sama Noorpay dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyangkut ekspor beras. Mantan Panglima TNI tersebut merupakan Ketua Umum HKTI.

Moeldoko membantah pernyataan ICW. "Berkaitan dengan anak saya dan juga HKTI, ini tuduhan berbahaya dan ngawur karena enggak ada hubungannya sama sekali," kata Moeldoko ketika dikonfirmasi, Kamis, 22 Juli 2021.

<!--more-->

Menurut Moeldoko, HKTI sama sekali tak pernah bekerja sama dengan PT Noorpay. "HKTI tidak ada kerja sama dengan Noorpay dalam bentuk apa pun," kata mantan Panglima TNI ini.

Berikutnya, ICW menyoroti hubungan PT Harsen dan politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning. Egi mengungkit nama Riyo Kristian Utomo, yang sebelumnya sempat berbicara sebagai Direktur Pemasaran PT Harsen.

Riyo berbicara di publik ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merazia pabrik PT Harsen. Namun ketika polemik ivermectin menguat, PT Harsen mengeluarkan pernyataan bahwa Riyo bukan pengurus perusahaan. Apa yang telah disampaikan Riyo juga disebut bukan pernyataan resmi perseroan.

"Kenapa PT Harsen harus repot-repot untuk mengklarifikasi Riyo bukan bagian dari mereka? Ternyata Riyo adalah anak kandung dari Ribka Tjiptaning, politikus PDIP dan anggota DPR," kata Egi.

Egi melanjutkan, PT Harsen juga diduga pernah memberikan sumbangan sembako dan alat-alat kesehatan kepada Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), organisasi sayap PDIP yang diketuai Ribka. Hal ini diketahui dari sebuah video amatir yang didapat ICW. "Tentu ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana peran Ribka dalam hal ivermectin dan lebih jauh apakah ada peran PDIP," ujar Egi.

Ribka mengatakan tidak mengenal PT Harsen. Namun, ia mengatakan kemungkinan anaknya memang mengenal perusahaan tersebut. Selain itu, Ribka mengakui Baguna pernah menerima bantuan dari perusahaan tersebut lewat anaknya pada tahun lalu. Bantuan yang diterima, kata dia, berupa face shield dan hand sanitizer.

Ivermectin menuai sorotan lantaran sempat dipromosikan sebagai obat terapi Covid-19. Di India, obat cacing tersebut dikeluarkan dari daftar pengobatan Covid-19.

Selain PT Harsen, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga meminta PT Bio Farma memproduksi obat tersebut. BPOM saat ini telah mengeluarkan expanded access programs (EAP) atau perluasan penggunaan khusus ivermectin dalam kondisi darurat. Namun BPOM mewanti-wanti agar semua pihak menghentikan mempromosikan obat cacing ini untuk terapi pasien Covid-19.

Rektor Rangkap Jabatan

Rektor Universitas Indonesia atau Rektor UI Ari Kuncoro telah mundur dari jabatan Wakil Komisaris Utama atau Komisaris Independen PT BRI. Surat pengunduran diri tersebut telah diterima Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kamis, 22 Juli 2021. Selain Ari Kuncoro, sejumlah rektor di universitas juga menjabat sebagai komisaris. Berikut nama-namanya.

1. Rektor Universitas Bengkulu

Selain menjadi Rektor Universitas Bengkulu, Ridwan Nurazi menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Bengkulu yang dilantik langsung oleh Gubernur Bengkulu Rosidin Mersyah. Seperti dikutip sejumlah media, Ridwan mengatakan jabatan rangkap yang diembannya tersebut telah mendapatkan izin dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Kemenristekdikti mengizinkan Ridwan untuk menjadi Komisaris Utama Bank Bengkulu, dengan syarat tidak melalaikan tugas sebagai rektor. Waktu itu Kemenristekdikti menyatakan rangkap jabatan sebagai rektor dan komisaris tersebut telah melalui kajian.

<!--more-->

Kendati begitu, Pusat Kajian Anti Korupsi atau Puskaki Provinsi Bengkulu baru-baru ini memberikan saran agar Ridwan mundur dari jabatan Komisaris Utama, hal ini lantaran Puskaki menilai sangat tidak etis bagi seorang akademisi yang merangkap jabatan untuk posisi yang cukup strategis di Bengkulu.

2. Rektor Universitas Hasanuddin

Selain menjabat sebagai Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu juga menjadi Komisaris di PT Vale Indonesia Tbk. Status rangkap jabatan tersebut sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Dwia diangkat sebagai komisaris PT Vale Indonesia lantaran disebut memiliki pengetahuan dan riset yang luas ihwal penyelesaian konflik serta pengembangan masyarakat. Semenjak diangkat sebagai Rektor pada April 2014, Dwia masih aktif hingga saat ini, plus menjabat sebagai komisaris.

3. Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia

Universitas Islam Internasional Indonesia atau UIII memang masih terdengar asing karena belum beroperasi seperti universitas pada umumnya, lantaran masih dalam masa konsolidasi. Rektornya, Komaruddin Hidayat, selain menjabat sebagai orang nomor satu di UIII, juga merupakan Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Saat ditunjuk sebagai Komisaris Independen BSI, Komaruddin mengatakan saat itu UIII belum beroperasi sehingga jabatan komisaris tersebut tidak akan mengganggu kegiatan akademisnya di kampus. Lantaran pembangunan serta konsolidasi UIII baru selesai pada 2024 nanti, di mana jabatannya sebagai komisaris akan berakhir saat itu.

Kendati demikian, jika dianggap mengganggu dan merugikan keduanya, Komaruddin siap mundur dari salah satu jabatan tersebut.

Demikian rangkuman dua berita terpopuler di Kanal Nasional tentang temuan ICW soal obat Ivermectin dan daftar rektor yang rangkap jabatan.

Baca juga: Cerita PT Harsen yang Diduga Dekati Menhan Prabowo untuk Golkan Ivermectin

BUDIARTI UTAMI PUTRI | HENDRIK KHOIRUL MUHID (MAGANG)

Berita terkait

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

5 jam lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

11 jam lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

15 jam lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

17 jam lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

18 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

18 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

20 jam lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

21 jam lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

23 jam lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

1 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya