Pemerintah Didesak Pakai Data yang Akurat Jika Ingin Longgarkan PPKM Darurat

Kamis, 22 Juli 2021 14:22 WIB

Suasana penyekatan PPKM Darurat di Underpass Bassura, Jakarta Timur, Kamis, 15 Juli 2021. Kemacetan panjang terjadi di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rachmat setelah diberlakukannya titik baru penyekatan PPKM Darurat di Underpass Bassura pada hari ini. TEMPO / Hilman Fathurtahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Yanuar Nugroho mengingatkan pemerintah untuk menggunakan data yang kuat dan jelas validitasnya jika ingin melonggarkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

Yanuar mengatakan pemerintah menggunakan selalu menggunakan turunnya kasus dan keterisian tempat tidur untuk menjadi dasar pelonggaran. "Klaim bahwa angka kasus menurun sedangkan jumlah tes juga menurun, menurut saya ini problematik. Tentu saja kalau tes diturunkan, kasus menurun," ujar bekas Deputi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Yanuar Nugroho dalam diskusi daring, Kamis, 22 Juli 2021.

Yanuar mengatakan tidak ingin mendiskreditkan pemerintah. Namun, ia mengingatkan agar kebijakan diputuskan berdasarkan data yang teruji ketat. "Kebijakan yang diambil harus berdasarkan bukti, tapi kalau bukti tersebut trivial, maka ini perlu dikaji lebih jauh," tuturnya.

Diketahui, jumlah tes Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Pada 18 Juli jumlah warga yang diperiksa turun menjadi 138.046 orang, jumlah kasus harian juga turun menjadi 44.721.

Selanjutnya 19 Juli, jumlah testing 127.461 orang kasus juga turun menjadi 34.257 kasus. Pada 20 Juli, jumlah testing 114.674 orang, jumlah kasus 38.325. Dan pada 21 Juli jumlah testing 116.232 orang, jumlah kasus 33.772.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemerintah memang akan melonggarkan kebijakan PPKM Darurat pada 26 Juli 2021, jika tren kasus Covid-19 terus menurun. "Pemerintah akan memantau dinamika di lapangan, dan mendengar suara-suara masyarakat terdampak PPKM. Jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021, pemerintah akan melakukan pembukaan bertahap," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers daring, Selasa, 20 Juli 2021.

Baca juga: Ubah Istilah PPKM Darurat Jadi PPKM Level 4, Pemerintah: Ikut Arahan WHO

Berita terkait

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

6 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

34 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

8 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

10 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

20 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya