Suara Mahasiswa Yogyakarta: Bagikan Bansos Secepatnya di Masa PPKM Darurat

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 Juli 2021 15:25 WIB

Kepolisian Resor Sleman Yogyakarta mulai menyekat Jalan Solo - Yogya, tepatnya di simpang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menjadi perbatasan kabupaten Sleman - Kota Yogyakarta, Rabu 7 Juli 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta – Pemberian Bantuan Sosial atau Bansos selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat menjadi hal yang sering disorot akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, di tengah penerapan PPKM, kasus Covid-19 tak kunjung membaik. Sementara itu, perekonomian masyarakat pun justru menjadi semakin sulit dengan penerapan PPKM karena mobilitas yang semakin terbatas. Mahasiswa menjadi salah satu aktor yang aktif dalam merespons kondisi ini.

Salah satu respons dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM. Melalui tulisan berjudul Opini dalam Negeri #8 “PPKM Darurat, Mengulang Kesalahan?”, BEM KM UGM mempertanyakan aliran dana Pemerintah Daerah Yogyakarta yang seharusnya bisa alokasikan untuk memenuhi kebutuhan warga Yogyakarta. Menurut BEM KM UGM, Pemerintah Daerah Yogyakarta terkesan lepas tangan dalam upaya penanganan Covid-19 di Jogja.

BEM KM menyitir narasi dari Sultan Hamengkubuwono X yang menyatakan bahwa masyarakat bisa memakai dana swadaya dan menjunjung sikap gotong royong untuk menangani pandemi Covid-19. Menurut BEM KM UGM, narasi ini menyiratkan bahwa pemerintah tidak ingin terlibat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat selama PPKM. Padahal, merujuk pada UU Karantina Kesehatan, BEM KM menyebutkan bahwa pemerintah harus terlibat aktif dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat selama karantina kesehatan.

Lebih lanjut, BEM KM menuntut untuk mempergunakan dana keistimewaan Yogyakarta guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama PPKM Darurat. Dalam Peraturan Gubernur DIY Nomor 33 Tahun 2016, penggunaan dana keistimewaan Yogyakarta untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat selama pandemi memang belum diatur. “Oleh karena itu, sebuah payung hukum baru yang memungkinkan pemanfaatan dana keistimewaan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat selama pandemi,” tulis BEM KM itu.

Beberapa mahasiswa juga turut menyampaikan pendapatnya terkait pemberian dana bantuan selama PPKM Darurat. Salah satunya adalah Dhivana Anarchia Ria Lay, mahasiswi UGM asal Yogyakarta. Menurutnya, pemberian bansos selama PPKM merupakan keharusan. “Sebab, mobilitas sangat dibatasi. Bagi pedagang, pelanggannya pasti juga sepi. Oleh karenanya, bansos wajib diberikan,” ucap Dhivana.

Advertising
Advertising

Dhivana juga melihat bahwa kebijakan PPKM Darurat kurang efektif dalam penanganan kasus Covid-19. Oleh karenanya, ia menyarankan supaya pemerintah mau mengambil langkah yang lebih berani. “Mengacu pada pengalaman di India, Indonesia harus berani mengambil kebijakan lockdown dengan mengacu pada UU Karantina Kesehatan,” kata Dhivana. Ia menambahkan bahwa dengan mengambil kebijakan lockdown, pemerintah harus berani membiayai kehidupan masyarakat.

Senada dengan Dhivana, Hana Aulia, mahasiswa UGM asal Kudus Jawa tengah mengungkapkan bahwa bansos wajib diberikan. Hanya saja, pemberian bansos masih kurang efektif. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh kurangnya data pemerintah terkait dengan kelas sosial penduduk. “Solusinya ada dua. Pertama, bansos diberikan kepada semua orang tanpa memandang latar belakang. Kedua, pemerintah melakukan pendataan ulang kondisi penduduk sebelum memberi bansos,” ujar Hana.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Suara Mahasiswa Yogyakarta: Pemerintah dan Rakyat Tak Siap PPKM Darurat

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

5 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

7 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

11 jam lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

12 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

17 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

17 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

18 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

19 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya