Politikus PAN Sebut PPKM Darurat 2 Pekan Belum Efektif

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 17 Juli 2021 13:07 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional Saleh Partaonan Daulay saat memberikan pernyataan media dalam peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kesehatan DPR dari Fraksi PAN, Saleh P. Daulay, menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jawa-Bali selama dua pekan ini belum berjalan efektif.

“Ini evaluasi dari apa yang saya lihat, dan karena itu memang belum efektif karena beberapa faktor,” kata Saleh dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu, 17 Juli 2021.

Saleh menuturkan, PPKM Darurat ketika pertama kali diterapkan belum tersosialisasi dengan baik. Pasalnya, keputusan pemerintah menerapkan PPKM Darurat terlalu cepat. Akibatnya, masyarakat belum memahami sepenuhnya perbedaan PPKM Darurat dengan PPKM Mikro yang sebelum diterapkan.

Karena banyak masyarakat yang belum memahami, pelaksanaan PPKM Darurat diwarnai banyak perdebatan, termasuk yang keluar rumah dan muncul penyekatan jalan. Saleh menilai, penyekatan jalan tersebut akhirnya menimbulkan kemacetan, dan kemacetan menimbulkan kerumunan.

“Artinya setiap kebijakan yang diterapkan pemerintah sebaiknya sudah tersosialisasi dulu dengan baik, sehingga masyarakat tidak bertanya. Sehingga patuh dan ikut melaksanakannya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dari sisi ekonomi, Saleh melihat penerapan masyarakat belum siap menerapkan PPKM Darurat. Pasalnya, kebijakan ini berdampak pada pekerja di sektor informal. Apalagi, aparat masih ada yang tidak manusiawi ketika melakukan pengawasan terhadap pedagang. Menurut Saleh, hal ini menandakan kombinasi aparat yang tegas dan humanis masih belum bisa diterapkan.

Dari evaluasi yang dilakukannya, Saleh mengatakan bahwa bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah ketika PPKM Darurat dilaksanakan juga ternyata belum disalurkan secara menyeluruh. Belum meratanya penyaluran bansos ini, kata Saleh, membuat masyarakat berupaya mendapatkan kebutuhan mereka di luar.

“Sehingga kita tidak bisa melarang orang keluar atau mengimbau untuk tetap harus ada di rumah semasa berlakunya PPKM Darurat,” ujar politikus PAN tersebut.

Selain itu, Saleh juga menemukan banyak rumah sakit yang sudah terisi kapasitas tempat tidurnya. Bahkan, banyak RS sudah melebihi kapasitas dengan adanya tenda-tenda di luar rumah sakit. Ia sendiri menyaksikan kondisi di RSPAD Gatot Subroto yang sudah dipenuhi tenda-tenda darurat. Setiap tenda bisa diisi sampai 10 orang yang terpapar Covid-19.

Menurut dia, PPKM Darurat yang belum efektif ini bukan hanya karena disebabkan oleh kesiapan aparatur, tetapi juga kesiapan sarana dan prasarana yang tidak menunjang. “Ini harus dipikirkan ulang pemerintah agar tidak terulang lagi,” katanya.

FRISKI RIANA

Baca: Puan Maharani Minta Evaluasi PPKM Darurat Diumumkan Sebelum Diperpanjang

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

2 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Waketum PAN Benarkan Partai KIM Sepakat Dukung Khofifah - Emil di Pilgub Jatim

3 jam lalu

Waketum PAN Benarkan Partai KIM Sepakat Dukung Khofifah - Emil di Pilgub Jatim

Viva Yoga membenarkan adanya dukungan dari partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Khofifah dan Emil Dardak, di Pilkada Jatim 2024

Baca Selengkapnya

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

2 hari lalu

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik saat disebut masuk bursa di Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

2 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

3 hari lalu

PAN Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan saat Pemilu

PAN menentang usulan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, yang meminta money politics dilegalkan selama pemilu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

4 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

4 hari lalu

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

Ini agenda kunjungan kerja hari terakhir Jokowi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya