Pemerintah Diminta Lacak usai Peserta Munas Kadin Meninggal karena Covid-19

Jumat, 9 Juli 2021 07:34 WIB

Sejumlah pengurus Kadin berfoto bersama usai Munas VIII dengan agenda pemilihan Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis 1 Juli 2021. Arsjad Rasjid resmi menjadi Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 berdasarkan kesepakatan musyawarah dan mufakat pada Munas VIII di Kendari sedangkan Anindya Bakrie yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai ketua umum dipilih menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. ANTARA FOTO/Jojon

Tempo.co, Kendari - Sepekan usai Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri atau Munas Kadin ke VIII dihelat memunculkan kluster baru kasus Covid-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Seorang peserta Munas Kadin bernama Rudi D Siregar meninggal terpapar Covid-19 setelah dirawat selama 6 hari di Rumah Sakit Swasta Hermina.

Informasi yang dihimpun Tempo, pihak keluarga Rudi pada Kamis, 8 Juli 2021 datang dari Jakarta untuk melihat proses kremasi jenazah di Kota Lulo Kendari.

Epidemiolog Ramadhan Tosepu mengatakan temuan kasus Covid-19 yang menyebabkan seorang peserta Munas Kadin meninggal harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah baik kota mau pun provinsi. Klaster ini dinilai Ramadhan sangat berbahaya. Pasalnya korban berasal dari Jakarta yang diketahui merupakan wilayah zona terlarang.

“Perputaran orang tidak bisa dikendalikan. Bisa saja dia sudah bertemu dengan orang banyak. Ini yang kita takutkan dan faktanya itu sudah terjadi," ujar Ramadhan.

Menurut dia, peluang penularan selalu terbuka kendati sudah menerapkan protokol kesehatan. "Saat berdiskusi atau makan kan melepas masker itulah potensi bisa menularkan kepada orang lain,” jelas Ramadhan yang juga dosen di Fakutas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari.

Advertising
Advertising

Ia menilai pemerintah telah kecolongan karena mengizinkan pelaksanaan Munas Kadin digelar di Kendari. Selaiknya pemerintah bisa mempertimbangkan dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan masyarakat daripada mengejar keuntungan ekonomi.

“Mereka meninggalkan beban bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Dan masyarakat yang harus menanggung konsekuensinya. Bagi saya ini bukan kasus main-main, ada yang meninggal,” kata Ramadhan.

Ia meminta pemerintah segera melakukan pelacakan (tracing) dan memburu kontak erat korban. Ini harus dilakukan secepatnya untuk menghindari munculnya kasus baru dan memproteksi agar tidak menyebar luas.

“Saya khawatir ini virus varian baru. Karena korban sudah dapat dari luar dan masuk ke Kendari. Namun untuk memastikan butuh pemeriksaan lebih cermat,” ujarnya.

Sementara itu Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kendari Alghazali, membenarkan jika satu peserta Munas Kadin meninggal pada 6 Juli 2021. Merunut pada temuan kasus di Munas Kadin, Alghazali menerangkan hal itu pertama kali diketahui pada 29 Juni 2021 lalu. Saat itu dua peserta Munas Kadin yang berasal dari luar Sultra terdeteksi positif Covid-19 usai melalui tes PCR.

Rudi Siregar yang merupakan Wakil Ketua Komite Hubungan Antar Lembaga Kadin Indonesia Periode 2015-2020 itu dirawat di rumah sakit Hermina Kendari. Sementara seorang lainya dirawat di pusat rehabilitasi Covid-19 di kawasan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.

Sepekan setelah Munas Kadin dihelat, menurut Alghazali, Satgas belum menerima laporan adanya kasus baru dari kluster Kadin atau dari kontak erat dua peserta positif pada Munas Kadin.

“Pada dasarnya yang masuk dan keluar semuanya sudah melakukan tes PCR. Pasca temuan itu kami mengimbau jika ada peserta yang melakukan kontak erat untuk melakukan pemeriksaan lebih seksama,” kata Alghazali.

Ihwal adanya kenaikan kasus Covid-19 di Kota Kendari selama sepekan ini, Algazali mengatakan hal itu tidak ada kaitan dengan Munas Kadin. Tren kenaikan kasus Covid-19 Sultra juga terjadi di sejumlah wilayah seperti Kota Baubau, Kabupaten Konawe, dan kabupaten Wakatobi.

Menurut dia, kenaikan kasus Covid-19 salah satunya dipengaruhi oleh banyaknya warga yang mulai abai dengan protokol kesehatan. "Kendari berstatus zona kuning mengarah ke orange. Untuk kenaikan kasus yang terjadi di Kota Kendari tidak ada kaitan dengan kasus di Munas Kadin” kata dia.

Baca juga: Kabupaten Bogor Gelar Sidang 27 Pelanggar PPKM Darurat, Hukumannya?

ROSNIAWANTI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

10 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya